Bisnis.com, BANDUNG — PT Inti Konten Indonesia (Intens) berkomitmen mendukung digitalisasi proses demokrasi desa melalui e-Voting.
Hal ini sejalan dengan pernyataan berbagai pihak mengenai kesiapan nasional dalam menyelenggarakan pemilihan kepala desa (Pilkades) secara elektronik.
Direktur PT Intens Rizqi Ayunda Pratama mengatakan bahwa melalui teknologi yang dikembangkan bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang kini menjadi bagian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Intens telah menghadirkan sistem pemilu elektronik yang aman, efisien, dan transparan.
"Dengan kesiapan teknologi, pengalaman panjang, serta dukungan kelembagaan, Intens optimis bahwa e-Voting akan menjadi standar baru dalam pelaksanaan pemilihan di Indonesia, dimulai dari desa untuk menuju sistem demokrasi digital yang lebih luas," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Bisnis, Selasa (6/5/2025).
Sejak 2013, sistem e-Voting yang diadopsi oleh Intens telah digunakan dalam Pilkades di 1.910 desa pada 16 provinsi di Indonesia.
Menurutnya sistem ini terbukti mampu mengurangi kesalahan perhitungan suara, mempercepat proses rekapitulasi, serta meminimalkan potensi kecurangan melalui fitur keamanan seperti e-verifikasi berbasis e-KTP dan log audit digital.
Baca Juga
Sementara menurut Andrari Grahitandaru, selaku perekayasa ahli utama BRIN, menyampaikan sistem ini telah dikembangkan sejak tahun 2013 dan diterapkan secara sukses di berbagai wilayah Indonesia.
“Tim pengembang telah melakukan benchmark ke berbagai negara sebelum memutuskan mengembangkan sistem yang sesuai dengan asas Pemilu yaitu, LUBER JURDIL. Kesuksesan implementasi di 1.910 Desa menandakan bahwa Indonesia telah siap melaksanakan Pilkades e-Voting di seluruh daerah,” katanya.
Sebelumnya, dalam agenda rapat kordinasi e-Voting yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Bina Pemerintahan Desa, Wakil Menteri Dalam Negeri II, Bima Arya Sugiarto memaparkan e-Voting menjadi urgensi untuk Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).
Pemerintah juga kata Bima berencana memperluas penerapannya ke lebih banyak daerah. Ia juga membuka peluang untuk menerapkan e-Voting dalam pemilu nasional di masa depan, seiring dengan kesiapan infrastruktur dan dukungan publik yang terus meningkat.
“Jadi e-Voting ini memungkinkan, sudah dilakukan dengan lancar, tidak bermasalah,” tegas Bima Arya.