Bisnis.com, MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten Majalengka akan menanamkan modal sebesar Rp150 miliar di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati pada 2025. Keputusan tersebut pun didasarkan pada dana cadangan yang telah disiapkan sejak 2014.
Penjabat (Pj) Bupati Majalengka Dedi Supandi mengatakan rencana investasi ini masih berlangsung dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Majalengka.
Saat ini, pemerintah daerah pun tengah meninjau ulang Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2014 tentang dana cadangan investasi, sebelum dapat menggunakan anggaran tersebut secara resmi.
"Pemkab Majalengka dan DPRD sedang dalam proses pembahasan. Namun, kami pastikan bahwa pada tahun ini, investasi di BIJB Kertajati akan direalisasikan," kata Dedi, Jumat (14/2/2025).
Menurut Dedi, keputusan untuk berinvestasi diambil agar Pemkab Majalengka tidak hanya menjadi penonton dalam perkembangan BIJB Kertajati, yang mulai beroperasi penuh sejak akhir Oktober 2024.
"Jangan sampai kita menyesal ketika BIJB Kertajati telah berkembang pesat di masa depan. Pemkab Majalengka harus terlibat langsung dalam perkembangan ini," tegasnya.
Baca Juga
Dengan bandara yang semakin aktif, peluang ekonomi dan investasi di Majalengka juga akan semakin besar. Pemkab ingin memastikan Majalengka mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ini, baik dalam bentuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) maupun penguatan ekonomi lokal.
Dedi mengatakan, epemilikan saham BIJB Kertajati didominasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan persentase 66,94%. Selain itu, terdapat pemegang saham lainnya, yakni PT Angkasa Pura II 25, Koperasi Konsumen Praja Sejahtera: 1,2%, damPT Jasa Sarana: 0,5%.
Selain itu, terdapat pula saham portepel yang dapat ditawarkan sebesar 6,36% atau senilai Rp 158,97 miliar. Saham inilah yang dapat diambil oleh Pemkab Majalengka jika ingin berinvestasi di BIJB Kertajati.
"Kami melihat adanya peluang investasi dengan kepemilikan saham ini. Dengan dana yang sudah disiapkan sejak 2014, kami optimistis Majalengka bisa ikut memiliki bagian dari BIJB Kertajati," kata Dedi.
Ditambahkan Dedi, kehadiran BIJB Kertajati yang semakin aktif juga berdampak langsung pada sektor lain, seperti pariwisata, industri, dan perdagangan. Dengan akses transportasi udara yang lebih baik, diharapkan lebih banyak investor akan melirik Majalengka sebagai lokasi strategis untuk bisnis dan industri.
Tidak hanya itu, Pemkab Majalengka terus mempersiapkan berbagai kebijakan lain untuk mendukung pertumbuhan BIJB Kertajati, termasuk pembangunan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, kawasan industri, dan fasilitas lainnya yang akan meningkatkan daya tarik bandara ini bagi dunia usaha.
"Kami berharap dengan investasi ini, Majalengka bisa semakin maju dan masyarakat bisa merasakan dampak positifnya," tutup Dedi.