Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Ekor Sapi di Cirebon Terpapar PMK

Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon mencatat sebanyak 10 ekor sapi di wilayahnya terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memasangkan eartag atau tanda pengenal pada telinga hewan ternak sapi yang telah disuntik vaksin untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) di kandang peternakan sapi di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/6/2022). Bisnis/Rachman
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memasangkan eartag atau tanda pengenal pada telinga hewan ternak sapi yang telah disuntik vaksin untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) di kandang peternakan sapi di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/6/2022). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, CIREBON - Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon mencatat sebanyak 10 ekor sapi di wilayahnya terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Kasus ini terdeteksi sejak akhir Desember 2024 dan menjadi perhatian serius pemerintah daerah untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Distan Kabupaten Cirebon Durahman mengatakan sapi-sapi yang terpapar PMK tersebar di dua wilayah, yakni, Desa Panggangsari (Losari), Dukuh Widara (Pabedilan), dan Sukadana (Pabuaran).

"Dari hasil pemeriksaan kami, sapi-sapi tersebut menunjukkan gejala khas PMK seperti lepuh di area mulut, kehilangan nafsu makan, dan demam tinggi," kata Agus, Kamis (9/1/2025).

Menurut Agus, meskipun jumlah kasus relatif kecil, PMK merupakan penyakit yang sangat menular sehingga memerlukan penanganan cepat dan tepat. 

Menurutnya, PMK disebabkan oleh virus yang menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, pakan, air, atau peralatan yang terkontaminasi virus.

Sebagai respons terhadap kasus ini, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon telah melakukan berbagai langkah pencegahan dan penanganan. Salah satunya adalah pemberian perawatan intensif kepada sapi-sapi yang terinfeksi serta pemberian obat-obatan dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan.

“Selain itu, kami juga melakukan karantina lokal di area peternakan yang terpapar. Hewan-hewan di area tersebut tidak diperbolehkan keluar untuk mencegah penularan,” ujar Agus.

Dinas Pertanian juga telah mengerahkan tim medis veteriner untuk melakukan surveilans aktif di seluruh peternakan di Kabupaten Cirebon. Langkah preventif lain yang dilakukan adalah program vaksinasi PMK. 

Selain itu, Dinas Pertanian juga menggelar sosialisasi kepada peternak mengenai pentingnya menjaga kebersihan kandang dan membatasi interaksi hewan dengan ternak dari luar. 

"Kami ingin peternak lebih memahami langkah-langkah pencegahan. Ini bukan hanya tentang pengobatan, tetapi juga pencegahan,” ujar Agus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper