Bisnis.com, BANDUNG - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtawening Kota Bandung akui masih kesulitan untuk mengatur dan mengelola distribusi air bersih. Pasalnya Kota Bandung masih tergantung terhadap erah lain untuk mendapatkan air baku.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Perumda Tirtawening Sonny Salimi. Ia mengatakan, saat ini air baku yang dikelola pihaknya merupakan air yang bersumber dari bendungan yang dikelola oleh PLN di Saguling, Kabupaten Bandung Batat (KBB).
Sehingga, terkadang aktivitas pengelolaan air kerat terganggu saat PLN melakukan pemeliharaan yang dilakukan berkala.
"Ini berdampak terhadap pengelolaan kami yang juga sering terhenti," ungkap dia di Bandung, Rabu (4/12/2024).
Ia beralasan, hal ini juga yang menjadi alasan mengapa debit air yang dialirkan kepada pelanggannya kerap terganggu. Sehingga pihaknya kerap memberlakukan aliran air secara bergantian.
"Kami masih tergantung terhadap pihak yang mengelola bendungan air. Sehingga Ketika mereka beraktivitas yang lain yang tidak sama dengan kami, kami akhirnya ikut terdampak," jelasnya.
Baca Juga
Untuk itu, Sonny menilai idealnya Kota Bandung memiliki bendungan sendiri untuk menjaga pasokan air baku dan tidak terganggu oleh aktivitas lainnya. Hal itu sejalan, lantaran mulai 2025, PDAM Tirtawening sudah mencanangkan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Kota Bandung Terintegrasi yang dinilai bisa memenuhi kebutuhan air bersih Warga Kota Bandung.
"InshaAllah tahun depan, SPAM Kota Bandung Terintegrasi dimulai. Targetnya proyek ini berjalan lima tahun agar semua wilayah bisa mendapatkan air bersih," tandas dia.