Bisnis.com, CIREBON - Tingkat literasi dan inklusi masyarakat Ciayumajakuning terhadap pasar modal terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Hingga September 2024, jumlah investor pasar modal di wilayah ini, yang ditunjukkan melalui Single Investor Identification (SID), meningkat sebesar 11,33% secara tahunan menjadi 304.350 SID.
Peningkatan ini juga sejalan dengan akumulasi nilai transaksi saham yang mencatatkan kenaikan hingga 24,92% yoy, mencapai Rp1,28 triliun.
Data tersebut menunjukkan semakin banyak masyarakat yang memahami manfaat dan risiko investasi di pasar modal, sekaligus memanfaatkan kanal-kanal investasi formal untuk mengelola keuangan mereka.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon Agus Muntholib mengatakan pencapaian ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya di sektor pasar modal.
Menurutnya, tren peningkatan ini mencerminkan keberhasilan program edukasi yang telah dilakukan oleh OJK dan stakeholder terkait.
Baca Juga
“Pertumbuhan jumlah investor dan nilai transaksi saham di Ciayumajakuning ini adalah bukti nyata bahwa literasi keuangan masyarakat terhadap pasar modal semakin baik. Masyarakat tidak hanya mengenal investasi, tetapi juga semakin memahami manfaat, risiko, dan cara berinvestasi yang aman,” ujar Agus, Senin (19/11/2024).
Agus menambahkan mayoritas investor di Ciayumajakuning berasal dari kalangan ritel, terutama generasi muda yang mulai melihat investasi pasar modal sebagai alternatif untuk mengelola keuangan.
Kemudahan akses melalui platform digital menjadi salah satu faktor pendorong utama peningkatan jumlah investor.
“Platform digital dan aplikasi investasi yang user-friendly sangat membantu masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memulai investasi dengan modal kecil. Hal ini juga sejalan dengan misi inklusi keuangan yang terus kami dorong,” katanya.
Agus juga menyebutkan, sektor pasar modal kini tidak lagi didominasi oleh investor di kota besar seperti Jakarta. Daerah seperti Ciayumajakuning telah menunjukkan perkembangan yang signifikan berkat penetrasi teknologi dan program edukasi yang konsisten.
Menurut Agus, selain kemudahan akses, edukasi literasi keuangan menjadi faktor penting dalam peningkatan jumlah investor dan transaksi pasar modal.
OJK Cirebon secara rutin mengadakan seminar, webinar, dan kampanye literasi keuangan yang melibatkan masyarakat luas, termasuk pelajar, mahasiswa, dan pelaku usaha kecil.
“Kami terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memahami produk, layanan, manfaat, dan risiko investasi di pasar modal. Dengan literasi yang baik, masyarakat akan lebih percaya diri untuk berinvestasi dan terhindar dari jebakan investasi bodong,” tegas Agus.
Ia juga menekankan, pemahaman tentang risiko investasi sangat penting untuk mencegah masyarakat terjebak dalam ekspektasi tidak realistis. “Pasar modal memiliki fluktuasi, sehingga penting bagi investor untuk memiliki strategi yang matang dan tidak tergoda oleh iming-iming keuntungan besar yang tidak masuk akal,” tambahnya.
OJK juga mendorong masyarakat untuk fokus pada investasi jangka panjang yang lebih stabil dan berkelanjutan. Menurut Agus, tren investasi jangka panjang seperti reksadana dan saham blue-chip semakin diminati oleh investor di wilayah Ciayumajakuning.
“Kami mendorong masyarakat untuk tidak hanya fokus pada transaksi jangka pendek, tetapi juga mempertimbangkan investasi jangka panjang yang dapat memberikan hasil yang lebih stabil. Dengan begitu, mereka tidak hanya mendapatkan keuntungan finansial tetapi juga membantu perekonomian daerah,” jelasnya.