Bisnis.com, BANDUNG — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengaku tantangan perekonomian global ke depan akan mengharuskan penguatan kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha untuk bisa tetap tumbuh.
Terlebih, Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto mencanangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8% dalam lima tahun mendatang.
"Tantangan sangat berat. Kenapa? Karena dunianya gak baik-baik saja. Nah untuk itu apalagi Bapak Prabowo Subianto sudah mengejar 8% sebagai target pertumbuhan ekonomi. Dan kami percaya lah 8% itu bisa sebagai target pertumbuhan ekonomi," ungkap dia dalam Musyawarah Provinsi Kadin Jawa Barat ke-8, di Trans Convention Center, Kota Bandung, Selasa (15/10/2024).
Asjad menilai Jawa Barat memiliki daya tawar dan potensi yang besar untuk menyokong pertumbuhan ekonomi hingga 8% di era Presiden Prabowo Subianto.
Sehingga, penting bagi kepengurusan Kadin Jawa Barat untuk bisa meningkatkan inklusivitas, kolaboratif dan progresif agar bisa gayung bersambut antara target dan potensi pertumbuhan ekonomi.
"Meski ada dinamika, saya mengapresiasi kinerja Ketua Kadin Jawa Barat Pak Cucu Sutara atas apa yang sudah ditorehkan selama menjabat," ungkap dia.
Baca Juga
Asjad menjelaskan, Musyawarah Provinsi ini merupakan agenda rutin lima tahunan yang memang bagian dari proses Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
"Ini kan adalah bagian daripada proses untuk organisasi yang dimana sebetulnya musyawarah provinsi ini sudah harus dilakukan sudah beberapa bulan yang lalu, awal tahun. Tapi karena satu dua hal akhirnya disepakati bahwa Muprov itu dilaksanakan pada hari ini," jelas dia.
Di momen Muprov inilah kata dia, harus dilakukan refleksi apa yang sudah dilakukan selama lima tahun ke belakang dan apa yang menjadi program kerja untuk lima tahun mendatang.
"Ini adalah agenda lima tahunan dan disini juga nantinya akan ada yang akan pemilihan daripada ketua baru. Jadi, ini adalah bagian daripada proses normali organisasi yang harus dilakukan sesuai dengan AD/ART," ungkapnya.
Meski demikian, ia menilai dalam proses Muprov ini memang lumrah bila terjadi dinamika organisasi. Namun yang paling penting kata dia, semua itu harus berdasarkan pada AD/ART yang menjadi pijakan organisasi.
"Dinamika itu selalu ada. Namanya kalau tidak ada dinamika itu berarti tidak ada kehidupan. Itulah bagian daripada dinamika organisasi. Tapi yang paling penting bahwa kita melaksanakannya harus dengan sesuai dengan ADART. Itu pegangan kita. Nggak ada lagi pegangan kita," katanya.
Untuk itu, ia juga meminta Anggota Kadin untuk bisa memahami dan mempelajari isi AD/ART organisasinya agar tidak ada lagi kebingungan.
"Nah padahal kebingungan itu bisa dijawab dengan adanya anggaran dasar dan anggatan rumah tangga dan juga peraturan organisasi," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Musprov Kadin Jabar Hadi S. Cokrodimejo berharap hasil dari Muprov ini bisa memberikan dampak positif bagi Kadin Jabar dan mendorong pengembangan ekosistem industri yang kuat di Jawa Barat, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Sabar Sitohang, yang mewakili Ketua Umum Kadin Jabar Cucu Sutara juga menyampaikan acara ini tidak hanya sebagai ajang pertanggungjawaban pengurus periode 2019-2024, tetapi juga memiliki arti strategis bagi dunia usaha, terutama dalam menghadapi tantangan dan peluang ekonomi di masa depan.
Ia menekankan pentingnya pelatihan vokasi untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dalam menghadapi era digital. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan akademisi harus terus dijalin untuk menciptakan ekosistem perdagangan dan industri yang kondusif.
Lebih lanjut, musyawarah ini menyoroti peran strategis Jawa Barat dalam peta ekonomi nasional, dengan pengembangan kawasan industri yang inovatif dan terintegrasi. Kadin Jabar berkomitmen untuk menjadikan provinsi ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia melalui kerja sama yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan.
“Kami optimistis bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan kolaborasi, Jawa Barat akan mampu mencapai kejayaan ekonomi, dan bersama-sama kita akan mewujudkan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.