Bisnis.com, CIREBON - Harga cabai di Kabupaten Cirebon mengalami kenaikan Selasa (15/10/202). Kondisi ini menambah beban bagi masyarakat dan pedagang setempat, terutama mereka yang bergantung pada komoditas tersebut untuk kebutuhan sehari-hari dan usaha kuliner.
Di Pasar Pasalaran Kabupaten Cirebon, cabai rawit merah yang sebelumnya berada di kisaran harga Rp50.000 per kilogram, kini melonjak menjadi Rp55.000 per kilogram.
Kenaikan serupa juga terjadi pada cabai merah keriting, yang harganya naik dari Rp20.000 menjadi Rp21.000 per kilogram.
Sementara itu, cabai rawit hijau mengalami lonjakan dari Rp25.000 menjadi Rp29.000 per kilogram.
Menurut beberapa pedagang di Pasar Pasalaran, kenaikan harga ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari sentra produksi di daerah-daerah penghasil cabai.
Cuaca yang kurang mendukung di beberapa wilayah penghasil cabai menjadi faktor utama yang mempengaruhi hasil panen, sehingga memicu keterbatasan stok di pasaran.
Baca Juga
"Saat ini pasokan cabai memang menurun, akibatnya harga naik. Kalau begini terus, konsumen pasti akan mengeluh," ujar Ujang, seorang pedagang sayur di Pasar Pasalaran, Selasa (15/10/2024).
Selain itu, permintaan cabai yang tetap tinggi dari pasar lokal maupun luar daerah juga turut mempengaruhi kenaikan harga. Para konsumen berharap agar pemerintah daerah segera mengambil langkah untuk mengendalikan harga agar tidak semakin memberatkan masyarakat.
Pedagang pun meminta pemerintah daerah berkoordinasi dengan distributor dan pemasok cabai untuk menstabilkan harga.
"Pemerintah harus mencari solusi agar harga kembali normal, salah satunya dengan mendatangkan pasokan tambahan dari luar daerah," ujar Hendra.
Kenaikan harga cabai ini diperkirakan akan terus terjadi hingga pasokan dari sentra produksi kembali normal, yang diprediksi akan memakan waktu beberapa minggu ke depan. Pemerintah daerah diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menstabilkan harga demi menjaga daya beli masyarakat.