Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat optimistis kehadiran dua kawasan ekonomi khusus (KEK) Subang dan Patimban bisa mengerek pertumbuhan ekonomi di kawasan Ciayumajakuning.
Sebelumnya, Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah menyetujui usulan pembentukan 6 KEK baru dan perluasan KEK Nongsa di Batam. Dua KEK baru tersebut ada di wilayah Subang, Jawa Barat yakni KEK Subang dan KEK Patimban.
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan pihaknya terus mendorong percepatan pembangunan di daerah melalui pengembangan 2 KEK yang sudah disetujui oleh Dewan Nasional KEK tersebut. Jawa Barat sendiri sudah lebih dulu memiliki KEK Lido yang berada di Kabupaten Sukabumi.
“Harapan ke depan dengan adanya tambahan dua KEK baru ini menjadi pusat inovasi, industri dan teknologi yang akan meningkatkan daya saing ekonomi provinsi serta menarik investasi nasional dan global,” katanya dalam keterangan Kamis (3/10/2024).
Bey memastikan pihaknya tengah menunggu penetapan KEK Subang dan Patimban oleh pemerintah Pusat melalui Peraturan Pemerintah. “Pembahasannya saat ini sedang diintensifkan di Kementerian Perekonomian dan Dewan Nasional KEK di Jakarta,” tuturnya.
Dua KEK tersebut saat ini tengah menjadi magnet investasi khususnya di wilayah Ciayumajakuning. Dari catatan DPMPTSP Jabar, selama periode 2021 hingga Semester I - 2024 total realisasi investasi di Ciayumajakuning khususnya Subang sudah mencapai Rp16,3 triliun.
Baca Juga
Berikut profil 2 KEK baru di Subang:
KEK Patimban
Terletak di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, KEK Patimban yang dirancang sebagai KEK manufaktur diusulkan oleh PT Wahana Mitra Semesta dengan kegiatan usaha produksi pengolahan hilirisasi petrokimia, baterai EV, dan semiconductor, logistik dan distribusi, serta pengembangan energi.
KEK Patimban diusulkan dengan luas lahan sebesar 511 hektare yang dengan total realisasi investasi nya sebesar Rp141,6 triliun di 2054 dengan target tenaga kerja sebanyak 156.154 orang.
KEK Subang
KEK Subang yang juga terletak di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat dan menjadi KEK manufaktur, KEK ini diusulkan oleh PT Aneka Bumi Cipta menjadi usulan keempat KEK yang diusulkan dengan menargetkan realisasi investasi KEK subang sebesar Rp134,59 triliun dengan luas lahan mencapai 481,93 hektare.
KEK Subang memiliki kegiatan usaha produksi dan pengolahan perakitan mobil listrik dan logistik dan distribusi. PT BYD Auto Indonesia yang bergerak di bidang mobil listrik menjadi anchor investor KEK Subang. Ditargetkan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 95.139 orang.
Sebelumnya, langkah pembentukan 6 KEK baru ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Semua usulan KEK ini akan segera disiapkan regulasinya dan kami menargetkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait dapat rampung pada minggu kedua Oktober 2024,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Sidang Dewan Nasional KEK, Selasa (24/09).