Bisnis.com, CIREBON - Sepanjang Januari-Agustus 2024 ditemukan 2.617 kasus dan tujuh orang di antaranya meninggal dunia untuk kasus demam berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Garut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Garut Asep Surachman mengatakan peningkatan kasus DBD diprediksi sejak memasuki Desember 2023.
"Desember 2023 yang ditemukan sebanyak 68 kasus, kemudian terjadi peningkatan pada awal tahun 2024," kata Asep Surachman di Kabupaten Garut, Kamis (5/9/2024).
Asep menyebutkan puncak kasus DBD terjadi pada Mei 2024 dengan jumlah kasus sebanyak 520 orang. Namun, kejadian tersebut mereda pada Agustus 2024.
Asep mengatakan, meskipun ada pengurangan kasus, pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD, apalagi saat ini mulai memasuki musim hujan, dan juga ada varian baru Den-4 yang sudah ditemukan.
Upaya mencegah peningkatan kasus DBD, lanjutnya, rutin melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di rumah, lingkungan sekitar maupun tempat kerja dan sekolah.
Baca Juga
"Kami mengimbau masyarakat agar segera memeriksakan diri apabila terindikasi sakit DBD dengan segera datang ke tempat pelayanan kesehatan terdekat agar bisa cepat ditangani," kata Asep.
Selain itu, pihaknya mengintensifkan upaya pencegahan, seperti fogging, pembagian abate, serta kampanye gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur). Namun, ia menekankan bahwa peran serta masyarakat sangat penting untuk memutus mata rantai penularan.
DBD bukan hanya masalah pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama. Kami mengimbau warga untuk lebih waspada dan menjaga kebersihan lingkungan.
Kondisi ini juga menambah beban bagi fasilitas kesehatan di Garut. Rumah sakit setempat mengalami lonjakan pasien DBD, sehingga kapasitas tempat tidur hampir penuh.