Bisnis.com, BANDUNG--Ajang West Java Festival 2024 yang merupakan rangkaian HUT ke-79 Jabar akan diisi oleh kampanye energi baru terbarukan.
Kepala Dinas ESDM Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih mengungkapkan akan ada 150 motor listrik di arena WJF 2024. Fun riding atau berkendara santai dengan kendaraan listrik, akan diikuti Penjabat (Pj) Gubernur Bey Machmudin sebagai upaya menstimulasi masyarakat untuk mulai bertransisi menggunakan motor listrik.
"In Syaa Allah akan ada 150 motor listrik baik pabrikan maupun konversi, riding sebagai sosialisasi kepada masyarakat untuk beralih ke energi bersih," ujar Ai dalam Bewara Jawa Barat (BEJA) Volume 9, bertajuk West Java Festival 2024 di Taman Museum Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (20/8/2024).
Selain berkendara motor listrik, Pemprov Jabar juga menggelar lomba masak yang diikuti pejabat daerah dengan menggunakan kompor listrik.
Menurutnya ini merupakan usaha dari pemerintah untuk mengajak masyarakat supaya mau beralih ke alat bertenaga listrik, guna mendukung energi bersih.
"Kita juga akan menggandeng BUMN dan BUMD dalam pelaksanaannya. Kita juga sudah memiliki regulasi terkait penggunaan kendaraan listrik dan kompor listrik," ucapnya.
Baca Juga
Tidak hanya itu, dalam WJF 2024 juga akan dipamerkan bengkel konversi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke listrik, dari SMKN 8 Kota Bandung sebagai bagian dari upaya mendorong masyarakat untuk segera mengonversi kendaraan miliknya ke kendaraan listrik.
"Nanti kita akan tampilkan bengkel yang sudah tersertifikasi dan alur pendaftarannya seperti apa," tutupnya.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan selama kegiatan di Gedung Sate nantinya ada aturan untuk penggunan kendaraan listrik dan pesepeda saja yang bisa bisa masuk.
"Jadi dua hari Kamis dan Jumat (pekan ini) motor listrik sepeda boleh masuk, ini komitmen kami untuk zero emisi," katanya.
Adapun program Gedung Sate bebas kendaraan digelar setiap hari Jumat yang diterapkan sejak beberapa bulan kemarin. Bey mengatakan, berdasarkan evaluasi masih banyak pegawai yang menggunakan kendaraan roda dua.
"Kemarin kami evaluasi, sejujurnya Memang yang jumat bebas kendaraan itu tidak terlalu efektif. Karena kan teman-teman kami (pegawai) ada yang parkir di Pusdai, kami tahulah ada juga drop di depan," jelasnya.
Bey memastikan tetap berkomitmen agar pada gelaran WJF di Gedung Sate nantinya bisa bebas dari kendaraan berbahan bakar fosil. Para pengunjung bisa menggunakan sepeda atau kendaraan listrik.
"Kami masih tetap, tidak ada polusi, jadi dua hari nantinya, jalan kaki boleh udah pasti boleh, sepeda jadi sepeda boleh masuk juga motor dan mobil listrik nanti boleh masuk," katanya.