Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setu Patok Mengering, Areal Pertanian di Cirebon Terancam Gagal Panen

Setu Patok di Kabupaten Cirebon mengalami kekeringan yang mengakibatkan ribuan hektare lahan pertanian di sekitarnya terancam gagal panen.
Setu Patok di Kabupaten Cirebon
Setu Patok di Kabupaten Cirebon

Bisnis.com, CIREBON - Setu Patok di Mundu, Kabupaten Cirebon, mengalami kekeringan yang mengakibatkan ribuan hektare lahan pertanian di sekitarnya terancam gagal panen. Kekeringan tersebut terancam merugikan para petani

Danau yang selama ini menjadi sumber pengairan bagi ribuan hektare lahan pertanian di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur ini dalam kondisi kritis. Pantauan Bisnis.com, Kamis (15/8/2024), debit air di Setu Patok ini menurun drastis hingga hanya tersisa 20% dari kapasitas normalnya. 

Kekeringan di Setu Patok ini berdampak langsung pada lahan pertanian di wilayah sekitar. Sawah yang mengandalkan pengairan dari waduk ini kini kering kerontang.

Tanaman padi yang seharusnya siap panen dalam beberapa minggu ke depan, terancam gagal akibat kurangnya pasokan air.

"Tapi sekarang, tanahnya sudah retak-retak karena kering. Kalau begini terus, kami bisa gagal panen,” kata Rukmana petani Setu Patok, Kabupaten Cirebon, Kamis (15/8/2024).

Rukmana mengatakan, banyak dari mereka yang telah mengeluarkan biaya besar untuk menanam, namun kini harus menghadapi kemungkinan kehilangan seluruh hasil panennya. 

Untuk mengatasi kekeringan, kata Rukmana, salah satunya dengan memasok air dari sumber alternatif menggunakan pompa air. Namun, upaya ini dinilai masih belum cukup untuk mengatasi kekurangan air yang cukup besar.

“Kami sudah mencoba berbagai cara, termasuk distribusi air dari sumur bor dan pompa air. Tapi dengan kondisi waduk yang sangat kering, ini tidak cukup untuk mengairi semua lahan yang terdampak,” kata Rukmana.

Beberapa petani juga telah mencoba menggali sumur dangkal di sekitar lahan mereka, namun upaya ini juga tidak banyak membantu karena sumber air tanah di daerah tersebut juga mulai mengering.

Kondisi ini mendorong para petani dan pemerintah daerah untuk meminta bantuan dari pemerintah pusat. Mereka berharap adanya intervensi yang lebih besar, seperti penyaluran bantuan air dari setu di wilayah lain atau pembangunan infrastruktur pengairan lebih tahan terhadap perubahan iklim.

“Kami sangat berharap pemerintah pusat turun tangan untuk membantu kami. Kalau tidak, banyak petani yang akan menderita kerugian besar, dan ini bisa memicu masalah sosial yang lebih luas,” ujarnya.

Para petani kini hanya bisa berharap hujan segera turun, atau bantuan dari pemerintah tiba sebelum semuanya terlambat. Situasi ini menuntut perhatian serius dari semua pihak agar krisis air yang terjadi tidak berkembang menjadi krisis pangan lebih luas di Kabupaten Cirebon.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan adanya laporan gagal panen akibat kemarau. 

Meskipun begitu, lanjut Alex, sekitar 7.000 hektare sawah di Kabupaten Cirebon rentan mengalami gagal panen pada musim kemarau ini. Kecamatan Suranenggala menjadi salah satu wilayah dengan lahan pertanian padi yang paling luas.

"Kekeringan itu meluas mulai dari wilayah barat hingga timur Kabupaten Cirebon. Tahun lalu di Kecamatan Suranenggala ada 132 hektare lahan yang terkena dampak kekeringan," kata Alex.

Alex mengatakan, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengurangi dampak akibat fenomena tersebut, di antaranya, tata kelola air dan menyediakan alat penunjang air.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler