Bisnis.com, BANDUNG— KAI Group berkomitmen untuk mencapai net zero emission (NZE) melalui pelbagai langkah strategis.
Beberapa di antaranya adalah implementasi PLTS di stasiun, kantor dan juga di area kerja teknis seperti griya karya, depo dan balai yasa yang dibangun secara bertahap.
Vice President (VP) Public Relations PT KAI Anne Purba menjelaskan, selain itu, saat ini pihaknya juga melakukan langkah tersebut dalam operasional dan sarana kereta.
“Kami mengoptimalkan penggunaan bahan bakar B35 yang lebih bersih dan efisien untuk armada kereta serta mengelola limbah secara berkelanjutan untuk mengurangi dampak termasuk penggunaan toilet ramah lingkungan,” ungkap dia kepada Bisnis.
Dalam pelayanan penumpang KAI Group juga melakukan inovasi paperless dengan pengembangan aplikasi seperti Access by KAI, boarding dengan face recognation.
“KAI juga mendukung cashless society dengan mengurangi penggunaan uang cash dan eticketing pada layanan commuter,” imbuhnya.
Baca Juga
Dalam mendukung literasi dan edukasi yang lebih luas dalam pelayanan, KAI Grup juga menyiapkan water station untuk mengurangi penggunaan botol plastik pada pegawai dan pelanggan yang ditargetkan dapat terlayani lebih dari 400 juta pada 2024.
“Di beberapa stasiun terutama Commuter juga disiapkan parkir sepeda gratis dan pemisahan jenis sampah,” katanya.
Selain itu KAI juga menggalakkan penanaman pohon di berbagai area kerja juga menjadi salah satu program CSR yang terus dilakukan.
Dari sisi energi baru terbarukan, pihaknya juga sehak September 2022 lalu, sudah mengimplementasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di stasiun-stasiun KAI.
Saat ini, terdapat 40 stasiun dan dua balai yasa yang telah dipasangi PLTS. Ke depannya, KAI berencana untuk terus menambah jumlah Implementasi PLTS pada Bangunan Aset KAI (stasiun, kantor, depo, griya karya dan balai yasa).
“Dengan penggunaan PLTS, KAI berhasil menghemat listrik hingga 8% dari tagihan listrik bulanan selama periode November 2023 hingga Juni 2024, dengan total kontribusi penghematan mencapai Rp1 miliar,” jelasnya.
Konten ini merupakan bagian pemberitaan dari program Jelajah Ekonomi Hijau, perjalanan jurnalistik Bisnis Indonesia Perwakilan Jawa Barat yang didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, DPMPTSP Provinsi Jawa Barat, Bank BJB, PT KAI, MUJ ONWJ, Bank Mandiri dan Cirebon Power.