Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pimpin Upacara Pemakaman Nuriana, Bey Machmudin Kenang Inovasi Saat Krismon 98

Dakabalarea dihadirkan Nuriana guna membantu masyarakat saat menghadapi krismon pada tahun 1998 silam dimana saat itu harga bahan pokok melonjak.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin saat bersilaturahmi ke keluarga R Nuriana (mengenakan masker) sebelum Idulfitri 2024.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin saat bersilaturahmi ke keluarga R Nuriana (mengenakan masker) sebelum Idulfitri 2024.

Bisnis.com, BANDUNG--Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengenang program Dakabalarea yang dicetuskan almarhum Raden Nana Nuriana, kala menjadi Gubernur Jabar.

Inovasi tersebut dihadirkan Nuriana guna membantu masyarakat saat menghadapi krisis moneter (Krismon) pada tahun 1998 silam dimana saat itu harga bahan pokok melonjak, akibat inflasi lantaran turunnya nilai jual rupiah atas dollar Amerika.

Ketika itu, makanan menjadi sangat berharga bagi masyarakat Jawa Barat. Hingga akhirnya Gubernur R. Nuriana mencetuskan program bernama Dakabalarea.

"Almarhum mengemban tugas penuh semangat dan patut jadi teladan bagi kita. Waktu krismon, beliau buat program Dakabalarea," ujar Bey Machmudin di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Kota Bandung, Kamis (11/7/2024).

Program Dakabalarea, nyatanya mampu membantu masyarakat melewati masa sulit ketika krismon saat itu.

"Dahareun loba, kabeuli ku rakyat. Anu miskin ngurangan, barudak masih bisa sekolah. Mulia ide beliau," ucapnya.

Bey Machmudin pun mengajak, agar semua masyarakat untuk sama-sama berdoa atas perjuangan Nuriana kala memimpin Jawa Barat pada periode 1993-1998 dan 1998-2003 lalu.

Kita doakan semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah," tandasnya. 

Sosok Merakyat

Bey Machmudin juga mengatakan, walaupun belum pernah bertemu secara langsung dalam kedinasan. Namun sudah banyak cerita, bagaimana Nuriana memimpin Jabar selama 10 tahun.

Disiplin dan merakyat, menjadi dua kata yang dikenang oleh orang yang pernah bekerja bersama Almarhum Nuriana.

"Walaupun saya tidak bertemu dalam dinas, tapi teman-teman dan juga banyak yang cerita, beliau sosok yang disiplin dan merakyat. Kalau sekarang biasa, pejabat merakyat. Kalau dulu itu masih jarang. Beliau sangat merakyat," ujarnya.

Belum lagi perhatian almarhum Nuriana pada sejarah kata Bey Machmudin, yang sejatinya dapat menjadi contoh. Dimana mantan Pangdam III Siliwangi tersebut selalu menyempatkan diri mengunjungi museum, di sela kegiatannya.

"Ingin mengetahui karakter daerah seperti apa. Artinya keingintahuan beliau sangat besar," ucapnya.

Atas kepergian almarhum Nuriana, Bey Machmudin menyampaikan, mewakili Pemprov Jabar pihaknya menyampaikan duka cita mendalam pada keluarga dan berharap dapat diberi ketabahan.

Raden Nana Nuriana lahir pada 17 April 1938 di Kabupaten Sumedang. Ia adalah Gubernur Jawa Barat dua periode, periode 1993−1998 dan 1998−2003.

Nuriana juga adalah seorang purnawirawan tentara dengan pangkat terakhir Mayjen TNI. ia menamatkan pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) pada tahun 1962.

Sebelum menjadi gubernur, ia menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi dari tahun 1991 sampai 1993, kemudian ditunjuk jadi Gubernur Jabar menggantikan seniornya, Yogie Suardi Memet.

Selama menjabat gubernur periode periode 1993−1998 dan 1998−2003, Nana Nuriana dikenal sebagai sosok yang pendiam dan terkesan low profile.

Pada saat Presiden Soeharto mempersiapkan Kawasan Jonggol sebagai lokasi ibu kota baru Indonesia, dia membentuk tim khusus dan turut membantu pembebasan lahan untuk mendukung gagasan tersebut.

Pada tahun 1997, Nana memohon dukungan kepada DPRD Jawa Barat dalam mengajukan wilayah selatan atau penyangga kawasan calon ibu kota Indonesia baru di Jonggol untuk dijadikan pusat pemerintahan provinsi yang baru, yaitu Cikalongkulon, Cianjur serta sebagian desa di Jonggol selatan.

Alasan pemindahan ibu kota baru Jawa Barat cukup beragam yang dimulai dari tuntutan warga Banten yang mengeluh jauhnya ibu kota Jawa Barat dari wilayah mereka hingga lokasi kantor-kantor pemerintan provinsi yang terpisah-pisah. Akan tetapi, hingga akhir jabatannya pemindahan tersebut tidak terlaksana.

Pascareformasi, Nana menjadi tokoh penting dalam pembentukan Provinsi Banten, serta berperan besar dalam peningkatan status kota administrasi di Jawa Barat.

Nuriana pernah mendapat penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari pemerintah pada 7 Agustus 1995. 

Diketahui, almarhum Nuriana mengalami masalah kesehatan bahkan dua kali masuk rumah sakit selepas Idulfitri 2024. Yang terakhir, bahkan harus menerima perawatan intensif di RS Santo Borromeus Bandung, dan perjuangannya terhenti usai dirinya menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (11/7/2024) dini hari pukul 04.55 WIB.

Almarhum meninggal pada usia 86 tahun dengan meninggalkan satu orang istri, tiga anak yang terdiri dari dua putri dan satu putra, serta empat orang cucu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper