Bisnis.com, CIREBON- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat keberangkatan penumpang penerbangan domestik Jawa Barat didominasi oleh penumpang dari Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka.
Dalam catatan BPS, penumpang dari Bandara Kertajati pada periode Januari-Mei 2024 mencapai 77.372 orang. Penumpang terbanyak yang melakukan penerbangan di bandara tersebut terbanyak pada April dengan total 18.427 orang.
Selain dari Bandara Kertajati, Bandara Nusawiru di Kabupaten Pangandaran memberangkatkan penumpang domestik sebanyak 1.325 penumpang. Jumlah penumpang terbanyak pada April 2024 mencapai 283.
Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Provinsi Jawa Barat Ninik Anisah menyebutkan pada Mei 2024, jumlah penumpang penerbangan domestik yang berangkat melalui angkutan udara komersial dari Jawa Barat sebanyak 14.910 orang.
Menurutnya, angka tersebut lebih rendah dibandingkan Mei 2023 yang mampu menembus angka 37.385 penumpang. "Perkembangan jumlah penumpang angkutan udara domestik secara year on year terjadi penurunan sebesar 60,59%, dari sebanyak 37,84 ribu orang menjadi 14,91 ribu orang pada Mei 2024," kata Ninik, Selasa (2/7/2024).
Sebelumnya, Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Jawa Barat berupaya mendongkrak wisata dari Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) menjadi unggulan.
Baca Juga
Upaya itu dilakukan salah satunya untuk mendukung aktivitas Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka.
Kepala Disparbud Jabar Benny Bachtiar mengatakan wilayah aglomerasi Ciayumajakuning memiliki sejumlah destinasi unggulan. Di antaranya, Palutungan di Kuningan, Situ Cipanten di Majalengka, dan wisata budaya di Kota/Kabupaten Cirebon.
"Ini supaya mereka itu ada keinginan untuk kembali lagi ke Jabar. Seperti bali kita tidak bosan-bosan datang lagi. Kami harapkan demikian," kata Benny.
Upaya itu, kata Benny, untuk mengurai wisatawan yang biasa bertandang ke Bogor maupun Bandung Raya untuk ke datang ke Ciayumajakuning. Setiap akhir pekan maupun momen libur panjang, kedua kawasan tersebut selalu mengalami kepadatan.
Selain itu, ada upaya pemerataan ekonomi bagi masyarakat di wilayah Jabar bagian timur.