Bisnis.com, BANDUNG — Nilai impor Jawa Barat Mei 2024 mencapai US$1,11 miliar atau naik 18,12% dibandingkan dengan April 2024.
Kepala Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Barat Marsudijono mengatakan kenaikan dipengaruhi oleh naiknya impor Migas sebesar 53,15% dan impor Nonmigas yang naik 12,90%.
“Bila dibandingkan dengan Mei 2023 terjadi penurunan nilai impor sebesar 10,16%,” ungkap dia dalam Berita Resmi Statistik (BRS) di Kota Bandung, Senin (1/7/2024).
Jika dilihat dari 10 golongan barang utama, nilai impor Nonmigas Mei 2024 Jawa Barat sebagian besar mengalami peningkatan dibanding April 2024, hanya satu golongan yang mengalami penurunan.
Apabila dilihat lebih rinci, diketahui bahwa pengingkatan terbesar dialami Golongan Filamen Buatan sebesar US$34,06 juta atau 58,90%, diikuti Golongan Perabot, Penerangan Rumah sebesar US$14,96 juta 228,08% serta Golongan Kapas sebesar US$12,81 juta 36,36%.
Rata-rata nilai impor Nonmigas dari 13 negara mitra utama meningkat dibanding bulan sebelumnya. Walaupun disebabkan sebagian besar negara mitra utama impor Jawa Barat mengalami penurunan, namun beberapa negara asal impor terbesar mengalami kenaikan.
Baca Juga
Peningkatan terbesar berasal dari Tiongkok sebesar US$110,88 juta atau 45,45%, diikuti oleh Vietnam yaitu sebesar US$11,28 juta atau 27,76%, serta Taiwan yaitu sebesar US$10,17 juta atau 18,43%.
Sementara itu, jika dilihat dari tujuan penggunaannya, impor Jawa Barat Mei 2024 dibandingkan April 2024, Barang Modal turun sebesar 13,26%.
Sedangkan Barang Konsumsi serta Bahan Baku/Penolong naik masing-masing 24,14% dan 8,92%.
“Secara kumulatif Januari-Mei 2024 bahan baku/penolong dan barang konsumsi mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya masing -masing sebesar 24,25 persen dan 1,11%, sedangkan barang modal mengalami turun sebesar 13,20%,” jelasnya.