Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KKJ-PKJB 2024: Kinerja Ekspor UMKM Binaan BI Tembus Rp1 Triliun

Bank Indonesia mencatat kinerja ekspor dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan minimal sudah mencapai Rp1 triliun.
(Kiri ke kanan) Sekda Jabar Herman Suryatman, Mendag Zulkifli Hasan, Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muhamad Nur pada saat opening ceremony KKJ PKJB 2024./Bisnis
(Kiri ke kanan) Sekda Jabar Herman Suryatman, Mendag Zulkifli Hasan, Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muhamad Nur pada saat opening ceremony KKJ PKJB 2024./Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG -- Bank Indonesia mencatat kinerja ekspor dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan minimal sudah mencapai Rp1 triliun. 

Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman mengatakan hal ini menjadi bukti bahwa UMKM jika dibina dengan baik serta didorong dari kemamuan produksi dan promosi, akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian bangsa. 

"Memang ini sifatnya adalah semacam pilot project untuk menjadikan contoh dan kemudian bisa kami lakukan kerja sama dengan pemerintah daerah," jelasnya saat opening ceremony Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2024 di Trans Conventions Center Bandung, Jumat (28/6/2024). 

Menurut dia, kehadiran UMKM bagi Bank Indonesia sangat penting dalam upaya mewujudkan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional 2024 yang berkisar 4,7% sampai 5,5%. Pasalnya, UMKM hampir berkontribusi 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Juga dengan berbagai macam hal baik dari usahanya, dari sisi pangsa ekspornya maupun dari sisi kontribusi terhadap tenaga kerjanya," ungkapnya.

Aida menjelaskan, banyak hal bisa dilakukan terhadap UMKM yang ada di Jawa Barat mengingat diversifikasi produk yang dihasilkan, serta inovasi dan ide usaha yang begitu beragam. Sehingga sektor ini dinilai olehnya akan mampu menjadikan Jawa Barat besar saat bisa terus ditingkatkan sekala usahanya.

"Kita lihat dari angka-angka pembiayaan [UMKM] pangsanya baru 20% secara nasional kita harus membuat pangsanya pembiayaan UMKM itu 30% jadi masih ada banyak ruang yang bisa dilakukan di Jawa Barat," jelasnya.

Dia juga memastikan Bank Indonesia berkomitmen untuk mendukung perkembangan UMKM dengan tiga hal yang akan dilakukan, yakni KKP. KKP merupakan singkatan dari korporatisasi, kapasitas dan pembiayaan.

"Kapasitas dulu kita kembangkan UMKM-nya bisa enggak naik kelas," ungkapnya.

Setelah bagus kapasitasnya, maka harus punya sekala usaha yang baik dalam aktivitas ekonominya dengan didorong untuk membuat korporatisasi sehingga akan laik untuk mendapatkan pembiayaan  maupun berbagai macam dari bantuan-bantuan pemerintah.

"Dan membuat UMKM ini semakin besar," katanya.

Ia pun berharap UMKM di Jawa Barat akan terus berkembang dengan segudang inovasi yang lahir dari tanah pasundan ini. Sehingga nantinya produk UMKM tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan di pasar domestik, tapi juga bisa berorientasi ekspor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper