Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Jabar Optimistis Datangkan Investasi Rp3,3 Triliun dalam Pengelolaan Sampah

Kadin Jawa Barat optimistis kerja sama pihaknya dengan Pasifik Techone akan menghadirkan nilai investasi senilai Rp3,3 triliun.
Penerapan sistem Refuse Derived Fuel (RDF) dalam mengelola sampah untuk menjadi energi di Jawa Barat, berpotensi menyerap 2.000 tenaga kerja.
Penerapan sistem Refuse Derived Fuel (RDF) dalam mengelola sampah untuk menjadi energi di Jawa Barat, berpotensi menyerap 2.000 tenaga kerja.

Bisnis.com, BANDUNG -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat optimistis kerja sama pihaknya dengan Pasifik Techone akan menghadirkan nilai investasi senilai Rp3,3 triliun. 

Selain itu, dengan menerapkan sistem Refuse Derived Fuel (RDF) dalam mengelola sampah untuk menjadi energi di Jawa Barat, berpotensi menyerap 2.000 tenaga kerja. 

Ketua Kadin Jabar Cucu Sutara mengatakan pihaknya memang berkomitmen untuk berperan aktif dalam menghadirkan solusi dalam pengelolaan sampah yang berorientasi lingkungan. 

"Kemitraan ini akan fokus pada penerapan praktik pengelolaan sampah berkelanjutan dan ramah lingkungan," ungkap dia belum lama ini. 

Meski diakuinya saat ini sudah hadir banyak sistem pengelolaan sampah untuk menjadi energi, namun hadirnya Kadin Jabar yang berkolaborasi dengan perusahaan asal Korea Selatan itu akan memperbanyak pilihan bagi pemerintah dalam penerapan teknologi pengelolaan sampah. 

Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan mampu menciptakan peluang ekonomi dan lapangan kerja baru di sektor pengelolaan sampah. 

Pihaknya juga telah menggelar Memorandum of Understanding (MoU) yang langsung disaksikan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). 

"Kemitraan ini akan memungkinkan kita memanfaatkan keahlian dan sumber daya kami untuk mengatasi permasalahan tersebut, serta menghadirkan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan di Jawa Barat," jelasnya. 

Chairman Pasifik Techone Daniel Koo melihat, Bandung Raya memiliki potensi yang besar untuk mengoptimalkan masalah sampah menjadi energi. 

Untuk itu, pihaknya kini tengah melakukan feasibility study (FS), perizinan dan skema pembiayaan serta investasi untuk menerapkan proyek ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper