Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kemampuan produksi jagung dari Kabupaten Cirebon sebanyak 34.474 ton dengan luas lahan 5.197 hektare.
Menyitir data BPS, produksi jagung dari Kabupaten Cirebon didominasi oleh Kecamatan Babakan dengan jumlah 9.076 ton. Kemudian, disusul oleh Pabedilan sebanyak 7.776 ton dan Gebang 6.625 ton.
Petani jagung, Rahmat mengatakan produktivitas jagung dari Kabupaten Cirebon mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada 2023, kemampuan produksi per hektarenya sebanyak 5-7 ton.
Beberapa tahun lalu, kata Rahmat, kemampuan produksi setiap hektare lahan pertanian padi mampu menembus 9 ton.
"Pengaruh cuaca, sehingga produksi sedikit berkurang. Selain itu, ada beberapa lahan yang digusur jadi rumah atau menanam tanam lain," kata Rahmat di Kabupaten Cirebon, Rabu (5/6/2024).
Sementara itu, petani lainnya saat ini tengah melakukan antisipasi untuk menghadapi musim kemarau, salah satunya melakukan alih tanam dari tanaman padi ke komoditas lainnya.
Baca Juga
Nana, petani dari Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon sengaja memilih jagung untuk ditanam pada musim kemarau nanti. Komoditas tersebut tidak membutuhkan air lebih banyak dibandingkan padi.
Selain itu, masa tanam untuk tanaman padi hanya 60 hingga 75 hari. Sementara, untuk masa tanam padi hanya bisa dipanen dalam dalam waktu paling cepat 100 hari.
"Sudah dilakukan lima tahun terakhir ini, karena kalau padi sudah tidak mungkin di musim ini, khawatir rugi dan gagal panennya lebih besar," kata Nana.
Menurut Nana, petani yang melakukan alih tanam akan kembali menanam padi pada musim tanam pertama, antara bulan Januari sampai Februari.
Periode tersebut, lanjutnya, merupakan musim penghujan sehingga pasokan air terpenuhi dan wilayah sekitar sawag miliknya masih terbebas dari ancaman banjir.
"Satu tahun kan ada tiga masa tanam, petani di sini cuma mentok dua kali masa tanam. Selain jagung, di sini ada yang tanam mentimun dan kacang panjang," katanya.