Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilbup Sumedang: PDIP, Golkar dan PKS Sepakat Bentuk Koalisi Gemuk

Partai politik mulai bergerak membuat poros untuk memenangkan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2024 November mendatang.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG— Eskalasi politik di Kabupaten Sumedang mulai menggeliat. Partai politik mulai bergerak membuat poros untuk memenangkan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2024 November mendatang.

Koalisi pun kini terus dijajaki, seperti yang dilakukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Golongan Karya (Golkar), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sepakat membuat koalisi besar melalui nota kesepahaman (MoU) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumedang 2024.

Dengan bergabungnya tiga partai ini, dipastikan akan menjadi koalisi gemuk jika dilihat dari perolehan kursi di DPRD Sumedang yakni Golkar sebagai partai pemenang memperoleh 10 kursi, PDI-P 8 kursi, dan PKS 7 kursi pada Pileg Sumedang, lalu.

Artinya, ketiga partai ini mengumpulkan 25 kursi dan bisa mengusung Bakal Calon Kepala Daerah bersama.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumedang Atang Setiawan mengatakan, langkah ini merupakan bentuk semangat bersama untuk mengulang kembali sejarah kemenangan di Pilkada Sumedang 2008 lalu.

"Di kami itu ada istilah Jasmerah [Jangan melupakan sejarah], ada sejarah manis Pilkada 2008. Di mana saat itu koalisi PDI-P, Golkar, dan PKS memenangkan Pilkada,” ungkap dia.

Ia optimsi, dengan bergabungnya tiga partai ini dalam koalisi besar, maka akan memperbesar pula peluang memenangkan kursi Sumedang 1 di Pilkada nanti.

"Untuk calon bupati/wakil bupati yang akan diusung, itu nanti akan disesuaikan dengan kebijakan tiap partai. Nanti akan dibahas lebih lanjut oleh tim kecil yang ditunjuk oleh masing-masing partai," tutur Atang.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumedang Yogie Yaman Santosa menegaskan, dalam koalisi ini, partai berlambang pohon beringin ini akan menempatkan kader terbaiknya di posisi nomor 1, atau sebagai Bakal Calon Bupati bukan sebagai pelengkap.

"Target kami, kader Partai Golkar diusung menjadi bupati. Tapi pada prinsipnya, dengan kembali bersatunya Golkar, PDI-P, dan PKS di Pilkada ini kami optimistis bisa kembali mengulang sejarah dengan memenangkan Pilkada 2024," ujar Yogie.

Meski demikian, Yogie memastikan, masih membuka pintu untuk partai lain yang ingin bergabung dalam koalisi ini.

"Kami tentunya masih membuka diri untuk parpol lain bergabung ke dalam koalisi besar ini, kami terbuka," tutur Yogie.

Namun, Sekretaris DPW PKS Jawa Barat Ridwan Solichin menggarisbawahi, dengan dibubuhkannya komitmen untuk bersama dalam MoU, masing-masing partai belum sampai pada pembahasan sosok mana yang akan diusung bersama untuk menjadi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati.

"Tentunya dengan koalisi besar ini potensi menangnya juga cukup besar. Tapi ini belum membahas masalah pencalonan, baru sebatas kesepakatan antar-partai. Nanti tentu akan ada pembahasan-pembahasan lanjutan," kata Ridwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper