Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuki Kemarau, Petani Cirebon Ancang-ancang Alih Tanam ke Komoditas Jagung

Petani Kabupaten Cirebon sengaja memilih jagung untuk ditanam pada musim kemarau nanti. Komoditas tersebut tidak membutuhkan air lebih banyak dibandingkan padi.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, CIREBON - Petani di Kabupaten Cirebon segera melakukan antisipasi untuk menghadapi musim kemarau, salah satunya melakukan alih tanam dari tanaman padi ke komoditas lainnya.

Nana, petani dari Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon sengaja memilih jagung untuk ditanam pada musim kemarau nanti. Komoditas tersebut tidak membutuhkan air lebih banyak dibandingkan padi. 

Selain itu, masa tanam untuk tanaman padi hanya 60 hingga 75 hari. Sementara, untuk masa tanam padi hanya bisa dipanen dalam dalam waktu paling cepat 100 hari.

"Sudah dilakukan lima tahun terakhir ini, karena kalau padi sudah tidak mungkin di musim ini, khawatir rugi dan gagal panennya lebih besar," kata Nana, Rabu (8/5/2024).

Menurut Nana, petani yang melakukan alih tanam akan kembali menanam padi pada musim tanam pertama, antara bulan Januari sampai Februari.

Periode tersebut, lanjutnya, merupakan musim penghujan sehingga pasokan air terpenuhi dan wilayah sekitar sawag miliknya masih terbebas dari ancaman banjir.

"Satu tahun kan ada tiga masa tanam, petani di sini cuma mentok dua kali masa tanam. Selain jagung, di sini ada yang tanam mentimun dan kacang panjang," katanya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, musim kemarau di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat bakal terjadi pada Mei 2024.

Berdasarkan informasi, dari 699 ZOM di Indonesia menunjukkan sebagian besar wilayah diprediksi mengalami Awal Musim Kemarau 2024 pada bulan Mei hingga Agustus 2024 yaitu sebanyak 445 ZOM (63,66%). 

Puncak Musim Kemarau 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia pundiprediksi terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024 yaitu sebanyak 537 ZOM (77,27%).

Dalam prakiraan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kemarau yang terjadi di Kabupaten Cirebon kerap berdampak ke 19 wilayah kecamatan.

Belasan kecamatan tersebut yaitu, Gebang, Greged, Gegesik, Gunung Jati, Kaliwedi, Klangenan, Talun, Tengah Tani‎, Suranenggala, Sedong, Panguragan, Beber, Mundu, Palimanan, Losari, Ciwaringin, Susukan, Karangwareng, dan Dukuhpuntang.

Dari 19 kecamatan yang terancam bencana kekeringan tersebut, berdampak ke 42 desa. Desa terbanyak yakni di Kecamatan Gununjati, yaitu Desa Babadan, Mayung, Sambeng, Pasindangan, Kalisapu, Astana, dan Grogol.

Beberapa kejadian dalam bencana kekeringan tersebut di antaranya kekurangan air bersih dan suplai air untuk irigasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper