Bisnis.com, BANDUNG -- Badan Pusat Statistik mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Barat 6,91%, turun sebesar 0,98 poin dibandingkan dengan Februari 2023 yang sebesar 7,89%.
Kepala BPS Jawa Barat Marsudijono mengatakan dalam setahun, jumlah penganggur di Jawa Barat mengalami pengurangan hingga 217.000 orang.
"Tingkat Pengangguran Terbuka mengalami penurunan dari 7,89% atau 2 juta orang pada Februari 2023 turun menjadi 6,91% atau 1,79 juta orang di Februari 2024," jelas dia dalam Berita Resmi Statistik (BRS), di Kota Bandung, Senin (6/5/2024).
Ia mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun, jumlah penganggur di Jawa Barat ternyata didominasi oleh penganggur laki-laki dengan presentase 6,94% dan perempuan 6,87%.
"Sedangkan TPT menurut wilayah perkotaan dan perdesaan, tingkat pengangguran lebih banyak ada di daerah perkotaan yakni 7,37% sedangkan perdesaan hanya 5,22%," jelas dia.
Secara umum, ia juga menjelaskan, struktur ketenagakerjaan di Jawa Barat Februari 2024 secara year-on-year (y-o-y) 38,43 juta orang dengan peningkatan 374.000 orang dengan masing-masing 25,88 juta orang angkatan kerja dan 12,55 juta orang bukan angkatan kerja.
Baca Juga
"Kenaikan angkatan kerja itu 475 ribu orang dan bukan angkatan kerja turun 102 ribu orang," ungkap dia.
Menurutnya, dari 25,88 juta orang angkatan kerja, 24,09 juta orang di antaranya bekerja, naik 692.000 orang dengan rincian pekerja penuh 16,92 juta orang, pekerja paruh waktu 4,95 juta orang dan setengah penganggur 2, 23 juta orang.
Kemudian, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Jawa Barat, terdapat 67-68 dari 100 penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi.
"Artinya ketersediaan SDM yang siap untuk bekerja meningkat dibandingkan dengan masa Covid-19 pada 2020 yang mencapai 65-61 orang," ungkapnya.
Jika dilihat dari jenis kelamin, pada TPAK laki-laki ada di posisi 84,54% atau dari 100 orang penduduk, ada 84-85 penduduk yang aktif secara ekonomi. Sedangkan TPAK perempuan, hanya 49,79% atau hanya separuhnya yang aktif secara ekonomi.