Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Stastistik (BPS) mencatat sebanyak 91.266 warga Kabupaten Cirebon merupakan pengangguran terbuka. Kesempatan kerja di wilayah tersebut diklaim masih rendah.
Dalam catatan BPS berjudul Kabupaten Cirebon dalam angka, laki-laki mendominasi jumlah angka pengangguran terbuka di Kabupaten Garut sebanyak 60.462 orang. Sementara, pengangguran perempuan hanya 30.804 orang.
Berdasarkan strata pendidikan, lulusan sekolah menegah atas menjadi penyumbang pengangguran terbuka paling banyak sebesar 52.522 orang. Paling rendah ditempat oleh lulusan diploma ke atas dengan jumlah 3.646 orang.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon Hilmi Rivai mengatakan kemiskinan dan pengangguran menjadi salah satu masalah krusial yang ada di Kabupaten Cirebon. Sampai saat ini belum mampu diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon.
"Harus mampu mengentaskan permasalahan ini. Jika angka kemiskinan terus bertambah, pembangunan tidak akan berjalan," kata Hilmi, Kamis (2/5/2024).
Meskipun jumlah pengangguran di Kabupaten Cirebon memang masih tinggi, angka tersebut menurun dibandingkan periode 2023 yang mencapai 8,11 persen.
Baca Juga
Penurunan angka tersebut lantaran pandemi covid-19 dan mulai berdiri perusahaan yang bisa menyerap tenaga kerja lokal lebih besar.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk menekan angka pengangguran, salah satunya dengan cara pelatihan kerja.
Sejak 2022 hingga saat ini pihaknya sudah melatih kemampuan kerja untuk 2.000 lebih warga di Kabupaten Cirebon.
Dari angka tersebut, 60% di antaranya sudah diterima bekerja dan meniti karir sebagai wirausahawan.
“Sebanyak 60% ini masih berjalan, karena ada beberapa perusahaan yang masih berproses berdiri di Kabupaten Cirebon. Kemuningkan, kalau investasi terus berjalan, peserta latihan kerja bisa terserap semuanya,” kata Novi.
Masyarakat yang ingin mengikuti pelatihan kerja, silakan mendatangi UPT Balai Latihan Kerja di Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.