Bisnis.com, CIREBON - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon mencatat sebanyak 300 ruang kelas sekolah dasar negeri dan sekolah menengah pertama negeri di Kabupaten Cirebon dalam kondisi rusak. Pemerintah perlu anggaran ekstra untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
Kepala Disdik Kabupaten Cirebon Ronianto mengatakan ratusan ruang kelas yang mengalami kerusakan ringan, sedang, hingga berat. Saat ini, masih terus dilakukan inventarisir untuk perbaikan.
Dibandingkan tahun lalu, kata Roni, jumlah ruang kelas yang mengalami kerusakan sebanyak hanya 150 ruang.
“Ruang kelas rusak pasti ada. Kami akan memperbaiki dengan ketersediaan anggaran yang ada. Jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan itu sebesar Rp80 miliar,” kata Ronianto di Kabupaten Cirebon, Kamis (2/5/2024).
"Kami akan tuntaskan hingga 2025 nanti," sambungnya.
Disdik Kabupaten Cirebon mengharapkan adanya corporate social responsibility (CSR) untuk perbaikan sekolah dasar yang mengalami kerusakan.
Baca Juga
Hal tersebut karena Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak lagi memberikan bantuan anggaran untuk perbaikan infrastruktur sekolah tersebut.
Ronianto mengatakan, sekolah dalam kondisi rusak tidak diperbaiki, dikhawatirkan mengganggu proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Beberapa kali insiden sekolah ambruk terjadi hingga merugikan peserta didik.
"Dengan kondisi sekolah yang baik maka secara psikis peserta didik dapat belajar dengan baik, jadi kami harap ada dukungan lebih, baik dari pemda, pemerintah pusat maupun pihak swasta untuk turut serta berpartisipasi terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Cirebon,” katanya.