Bisnis.com, BANDUNG — Perum Bulog Wilayah Jawa Barat memastikan akan terus menggelar gerakan pangan murah selama Ramadan untuk menjaga stabilisasi harga.
Pemimpin Wilayah Bulog Jawa Barat M. Attar Rizal mengatakan, salah satu program yang digelar oleh Bulog yakni program Bulog Siaga. Program yang menyasar langsung ke masyarakat ini diharapkan mampu menekan lonjakan harga pangan.
"Program Bulog Siaga dilakukan di Kantor Bulog Wilayah Jawa Barat, dan akan terus dilakukan sampai menjelang Lebaran nanti," kata Attar.
Menurut Attar, dalam program tersebut, Bulog menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Beras Premium, dan komoditas pangan lainnya secara langsung kepada masyarakat. Seluruh jenis komoditas dijual lebih murah dibandingkan harga pasar.
"Adapun berbagai komoditas pangan yang dijual pada Program Bulog Siaga kali ini meliputi beras SPHP Rp53.000 per 5kg, minyak goreng premium Rp14.500 per liter, beras premium Rp74.000 per 5kg, gula pasir Rp17.000 per kilogram, dan tepung terigu Rp11.000 per kilogram," jelasnya.
Menurut Attar, selain program Bulog Siaga, upaya stabilisasi harga pangan juga dilakukan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). Program ini digelar dengan menggandeng pemerintah daerah di seluruh wilayah Jawa Barat.
Baca Juga
"Bersama pemerintah daerah, selain GPM kita juga menggelar operasi pasar murah di sejumlah titik yang tersebar di Jawa Barat, termasuk ritel modern lokal," ungkap Attar.
Tak hanya itu, lanjut Attar, program stabilisasi pangan lainnya, seperti Penyaluran SPHP, Bantuan Pangan juga masih dijalankan Bulog hingga saat ini. Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan tercipta stabilisasi harga.
"Khusus program Bantuan Pangan ini, Buloh menjalankan penugasan dari pemerintah. Adapun penyaluran bantuan pangan yang digelontorkan sebanyak 44.450 ton, yang direncanakan berjalan selama 6 bulan atau sejak Januari - Juni 2024. Harapannya, dengan bantuan pangan yang digulirkan ini, maka permintaan beras terhadap pasar berkurang, karena masyarakat yang membutuhkan beras sudah diberikan oleh pemerintah 10 kg per bulan," ujarnya.
Sementara itu, terkait stok beras yang dikuasai oleh Bulog Jawa Barat hingga saat ini masih 69.000 ton. Stok tersebut terdiri dari stok CBP sebanyak 24.300 ton yang berada di gudang - gudang Bulog, stok dalam proses bongkar 5.600 ton, dan stok dalam perjalanan 39.100 ton.
"Stok tersebut masih mencukupi hingga beberapa bulan ke depan, yang penggunaannya untuk kegiatan penyaluran beras SPHP di pasar tradisional maupun ritel modern, serta untuk kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM), Bulog Siaga, dan penyaluran Bantuan Pangan," terangnya.
Adapun selain dari stok yang tersedia tersebut, Bulog Jabar juga akan mengoptimalkan pengadaan beras dari dalam negeri, pada masa panen nanti. Untuk wilayah Jawa Barat, masa panen diperkirakan akan terjadi di bulan April hingga Mei nanti.
"Masa panen ini mundur karena kekeringan dampak El Nino. Tapi, dengan memasuki masa panen nanti, dipastikan stok kita akan terus bertambah," tandasnya.