Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Depan Jabar Bakal Kehilangan Rp1,8 Triliun dari Sektor PKB

Kolaborasi sinergitas data yang dimulai melalui Forum Kolaborasi Pendapatan Provinsi Jabar 2024 diharapkan mampu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Jawa Barat Muhammad Taufiq Budi Santoso
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Jawa Barat Muhammad Taufiq Budi Santoso

Bisnis.com, BANDUNG--Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Jawa Barat Muhammad Taufiq Budi Santoso berharap kolaborasi sinergitas data yang dimulai melalui Forum Kolaborasi Pendapatan Provinsi Jabar 2024, mampu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).

Taufiq mengatakan kolaborasi dan sinergitas antara Pemprov Jabar dan kabupaten/kota sangat diperlukan, terutama terkait data serta informasi supaya mampu menyerap pendapatan melalui pajak secara lebih maksimal.

"Diharapkan dengan pola ini, pendapatan daerah kita lebih terukur dan tepat sasaran. Intensifikasi dan ekstensifikasi menjadi bagian yang terus harus kita lakukan," katanya usai Forum Kolaborasi Pendapatan Provinsi Jawa Barat, Bandung, Kamis (7/3/2024).

Apalagi pada 2025 mendatang, pendapatan Jabar melalui pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) dipastikan menurun dengan adanya perubahan ketentuan dana bagi hasil antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

Dimana semula jatah provinsi 70% dan pemerintah kabupaten/kota 30%, akan berubah menjadi 60% bagi kota/kabupaten, sisanya 40% untuk provinsi. Prediksinya, pada 2025 Pemprov Jabar akan kehilangan sekitar Rp1,8 triliun untuk APBD.

"Apalagi pendapatan daerah 2025 akan cenderung menurun, karena akan lebih besar porsi kabupaten/kota. Bagi hasil lebih besar ke kabupaten/kota. Inovasi harus dilakukan terus, untuk mengolaborasikan ini secara bersama-sama," katanya.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar Dedi Taufik menambahkan, penurunan pendapatan di 2025 menjadi keniscayaan seiring dengan adanya Undang-undang Nomor 1 Tahun 22 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD).

Maka dari itu diharapkan melalui forum ini, dapat menyinergikan data bersama. Tidak hanya daerah, tetapi juga dengan pemerintah pusat.

"Pertemuan hari ini kita coba kolaborasikan. Kami menyebut 3M, matching fund, matching program dan matching promosi," katanya.

Seperti diketahui, PKB dan BBNKB menjadi sumber utama APBD Jabar. Dimana pada 2023, Bapenda Jabar berhasil meraup Rp34,77 triliun dari kedua lini tersebut. Dari total APBD keseluruhan Rp37,74 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper