Bisnis.com, BANDUNG--Penjabat Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin melakukan pertemuan dengan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membahas antisipasi bencana di puncak musim hujan.
Dwikorita menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan Jawa Barat untuk menghadapi puncak musim hujan yang terjadi di akhir Januari hingga Maret 2024 mendatang.
"Apalagi kita akan punya hajat besar, pemungutan suara. Tentunya kita berkoordinasi dengan Pak Gubernur, BPBD bagaimana upaya mitigasi agar curah hujan yang tinggi tidak mengganggu hajat nasional kita," katanya di Gedung Sate, Bandung, Selasa (30/1/2024).
Menurutnya koordinasi dengan Pj Gubernur serta BPBD terkait dengan upaya mitigasi agar curah hujan tinggi ini tidak menganggu hajat nasional Pemilu 2024. Dwikora menuturkan curah hujan tinggi akhir Januari-Maret ini sebetulnya normal jika mengukur rata-rata bulanan selama 30 tahun terakhir.
"Kurang lebih sama, tidak ada anomali. Bisa mencapai 400 milimeter dalam satu bulan. Tetapi secara harian bisa mengalami ekstrem. Curah hujan bisa mencapai 100 milimeter lebih perhari dan kadang bisa mencapai 150 milimeter," tuturnya.
Menurutnya hujan ekstrem ini berpotensi menganggu lingkungan, merusak dan mengakibatkan longsor dan banjir bandang. "Perlu kewaspadaan, inspeksi sungai apakah ada sunbatan agar tidak menyebabkan banjir bandang," katanya.
Baca Juga
Kepala Stasiun BMKG Bandung Teguh Rahayu menambahkan dalam pertemuan pihaknya juga menyampaikan daerah-daerah di Jawa Barat yang rawan bencana.
"Yang harus diwaspadai adalah Jawa Barat bagian timur dan selatan. Majalengka, Sukabumi. Iya [itu daerah] lumbung pangan," katanya.