Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Titah Pj Gubernur, Pemda Ciayumajakuning Harus Tingkatkan Promosi Wisata

Pemda di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) diminta meningkatkan promosi daerah seiring sudah beroperasinya Bandara Kertajati.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin.

Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta kepada pemerintah daerah di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) meningkatkan promosi daerah seiring sudah beroperasinya Bandara Kertajati.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebutkan promosi yang bisa dilakukan pemerintah daerah salah satunya, rutin menggelar event akbar.

"Kalau ada event-event besar, dipastikan bisa mengundang banyak orang dari luar untuk datang. Harusnya, Ciayumajakuning yang merasakan dampak besar dari BIJB ini," kata Bey saat ditemui di Sentra Rotan Tegalwangi, Kabupaten Cirebon, Rabu (3/1/2024).

Bey mengakui keberadaan BIJB belum memberikan dampak besar untuk Ciayumajakuning.

"Ini terjadi karena penerbangan di bandara ini belum begitu masif dibandingkan bandara lainnya, penerbangan dari luar negeri baru dari Malaysia saja," ujar Bey.

Pengembangan industri kepariwisataan di Kabupaten Cirebon masih stagnan. Wilayah timur Jawa Barat ini hanya mampu mengandalkan wisata religi Makam Sunan Gunung Jati di Kecamatan Gunungjati.

Kabid Promosi dan Ekonomi Kreatif Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon Bayu Suradilaga menyebutkan, wisata religi tersebut masih banyak mengundang wisatawan untuk dibandingkan tempat lainnya.

“Kunjungan wisatawan tahun 2023 hanya 750 ribu orang saja. Tahun 2022 saja cuma sekitar 600 ribu orang saja,” kata Bayu.

Kabupaten Cirebon memiliki sejumlah potensi yang bisa ditawarkan kepada wisatawan. Beberapa destinasi wisata unggulan yaitu, Kampung Seni Gegesik, Wisata Jamblang Siti Winangun, Makan Sunan Gunung Jati, Industri Rotan Tegalwangi, Kawasan Batik Trusmi, dan Batu Lawang.

Di balik kekayaan potensi tersebut, sektor pariwisata masih di hadapkan dengan permasalahan jalan rusak, minimnya penerangan jalan umum (PJU), hingga kurangnya fasilitas penampungan sampah.

“Contoh, di Kawasan Batik Trusmi, akses jalannya rusak. Banyak laporan wisatawan yang kapok untuk datang. Ke beberapa situs sejarah juga belum baik,” kata Bayu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper