Bisnis.com, SUMEDANG - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan sejumlah infrastruktur penting di sekitar Kabupaten Sumedang, Jawa Barat masih dalam kondisi aman pasca-guncangan gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo pada Minggu (31/12/2023) malam.
Basuki telah melakukan pengecekan terhadap Twin Tunnel Tol Cisumdawu dan memonitor Bendungan Jatigede, Sadawarna, dan Cipanas.
"Jatigede sudah kita cek, jadi setiap ada gempa, bangunan besar di sekitarnya kita cek, Jatigede, Sadawarna, Cipanas, kita sudah cek semua. Aman," kata Basuki, Rabu (3/1/2024) malam.
Selain itu, Basuki juga meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang. Dalam kunjungannya tersebut, Basuki menilai RSUD Sumedang harus segera dilakukan perbaikan untuk menjamin rasa aman bagi para pasien yang menjalani rawat inap.
"Kelihatannya yang paling urgen sekali, kalau rumah kan sementara ini kelihatannya menurut laporan BPBD dan Pak Pj [Bupati Sumedang] tidak ada yang perlu direlokasi, jadi pasti perbaikannya berdasarkan kriteria kerusakan berat, sedang dan kerusakan ringan, itu sudah ada kriteria nasionalnya," jelasnya.
Untuk itu, dia ingin agar perbaikan nantinya tidak hanya menangani yang kelihatan retak tembok atau interior rusak, tetapi termasuk lingkungannya.
Baca Juga
"Ini kan karena anggarannya pertahun sehingga tiap tahun ada kebutuhan satu lokal, ruang operasi sehingga tidak match satu sama lain, kontraktornya beda dan tadi Pak Direktur [RSUD Sumedang] bilang sudah ada masterplan. Kami akan lihat masterplan sambil mengevaluasi kondisi existing yang sekarang," jelasnya.
Namun, Basuki menegaskan secara struktural RSUD Sumedang masih aman untuk digunakan pasca-diguncang rentetan gempa sejak Minggu (31/12/2023).
"Nah, yang sekarang ini hanya ada beberapa pergerakan di bangunan, nah menurut komite keamanan bangunan gedung masih oke sehingga kita perlu retroviting namanya, bukan renovasi atau rehabilitasi. Perkuatan. Karena retakannya tidak memperparah strukturalnya," katanya.
Sejain itu, menurutnya, fasilitas umum lain, seperti sekolah juga harus segera diperbaiki lantaran harus digunakan dalam kegiatan belajar mengajar nantinya.
"SMAN 1 ini yang paling prioritas untuk segera kita tangani," imbuhnya.