Bisnis.com, BANDUNG--Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menilai kemajuan pembangunan di provinsi yang ia pimpin masih sarat persoalan.
Auotokritik tersebut ia sampaikan dihadapan para tokoh Jawa Barat yang hadir dalam pelucuran Persatuan Perempuan [Patrem] Dewi Sartika di Aula Barat, Gedung Sate, Bandung, Rabu (20/12/2023).
Hadir di acara tersebut Ketua Presidium Patrem Dewi Sartika Keri Lestari, Ketua Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi, Ceu Popong, Netty Heryawan, Nurul Arifin dan Acil Bimbo.
Bey mengaku bingung memberikan sambutan di acara yang dirangkaikan dengan deklarasi mendukung Jabar Anteng tersebut. "Sepertinya orang hebat Jawa Barat berkumpul semua di sini," katanya.
Menurutnya ide Jabar Anteng sendiri datang dari Acil Bimbo yang mendorong pihaknya untuk memberikan kepastian bahwa Jawa Barat aman dan ASN serta TNI/Polri tetap menjunjung netralitas selama Pemilu 2024.
"Kita yakin Jawa Barat walaupun menjadi DPT terbesar 35,7 juta tapi kita tetap tenang, dan silahkan yang berkampanye-kampanye tapi nanti setelah pemilihan, pemilu kita bersinergi, bersatu kembali untuk mewujudkan Jawa Barat yang lebih baik lagi," tuturnya.
Baca Juga
Bey juga mengaku usai dilantik sebagai penjabat pada 5 September 2023 lalu, selama 3 bulan menjabat muncul otokritik. "Punten, saya merasa Jawa Barat harus mengejar lebih banyak lagi kemajuan," ujarnya.
Dia mencatat sejumlah pekerjaan rumah yang bersifat pelayanan publik masih perlu perhatian dan penanganan ekstra.
"Dari sisi sampah kita masih belum menemu bagaimana formulanya, dari sisi transportasi publik kita hanya beruntung ada kereta cepat yang masuk ke Bandung," katanya.
Menurutnya kehadiran kereta cepat belum bisa dimanfaatkan dari sisi kunjungan wisatawan, hal yang sama kata Bey juga menimpa Bandara Kertajati yang saat ini jumlah penumpangnya masih rendah.
Bey juga menginformasikan pada para tokoh yang hadir bahwa dirinya sudah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Sumitomo di Jepang terkait pembangunan TPPAS Legok Nangka yang terintegrasi dengan PLTSa berkapasitas 35 MW.
"Ini setelah bertahun-tahun tidak ada hasil, mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik. Dan akan groundbreaking pada semester I 2024, mohon dukungan dan doanya..Kita berharap tidak terjadi lagi kemunduran dalam pelaksanaan groundbreaking," katanya.
Bey juga mengeluhkan urusan pendidikan yang masih menyisakan persoalan mendasar seperti kemampuan anak didik yang rendah.
"Punten, masih ada sekolah yang asal sekolah. Ada ribuan sekolah dengan kualitas beragam dari yang terbaik sampai yang terburuk. Bahkan yang terburuk itu jaraknya tidak jauh dari ruang kerja saya, 2-3 kilometer masih ada anak sekolah dasar kelas 4 kelas 5 itu belum bisa baca," katanya.
Bey meminta para tokoh dan Patrem Dewi Sartika bisa turun ke sekolah-sekolah untuk memberikan motivasi pada para siswa siswi agar bisa memiliki impian untuk maju.