Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Jabar November 2,85%, Separuhnya Disumbang Kelompok Mamin dan Tembakau

BPS mencatat inflasi di Jawa Barat pada November 2023 secara year on year (yoy) 2,85% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,52.
Etalase produk rokok dari berbagai macam merek yang dijual di minimarket. JIBI/Bisnis/Abdurachman.
Etalase produk rokok dari berbagai macam merek yang dijual di minimarket. JIBI/Bisnis/Abdurachman.

Bisnis.com, BANDUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Jawa Barat pada November 2023 secara year on year (yoy) 2,85% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,52.

Kepala BPS Jawa Barat Marsudijono mengatakan pengendalian inflasi di Jawa Barat di 2023 ini memang mengalami progres positif. Hal tersebut tergambar dalam catatan inflasi Jawa Barat sejak Januari 2023 yang cukup tinggi kemudian bisa dikendalikan di bulan-bulan berikutnya.

"Januari-Maret angka inflasi kita terbilang cukup tinggi, tapi ini bisa dikendalikan dan terus menurun walaupun sempat mengalami kenaikan di Oktober dan November dan mudah-mudahan Desember lebih stabil," jelasnya.

Sehingga jika posisi inflasi di Desember stabil, maka ia menilai Jawa Barat akan mampu mengerem inflasi sesuai dengan proyeksi inflasi di Jawa Barat.

"Mudah-mudahan tidak ada kebijakan yang bisa menaikan harga komoditas di pasar" jelasnya.

Sementara itu ia merinci inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,59%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,92%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,14%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,08%; kelompok kesehatan sebesar 2,34%; kelompok transportasi sebesar 0,75%; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,17%; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,06%; kelompok pendidikan sebesar 1,96%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,19%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,42%.

"Andil kelompok makanan, minuman dan tembakau ini cukup luar biasa, memiliki andil 1,62% dari 2,85%, ini yang harus kita rem lagi," jelasnya.

Kemudian, jika digali lebih dalam Marsudijono andil komoditas terhadap inflasi Jawa Barat secara yoy, tiga terbesar disumbang oleh komoditas beras dengan andil 052%, Cabai Merah 0,167% dan Rokok Kretek Filter 0,163%.

BPS juga mencatat Inflasi yoy pada November 2023 tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 3,64% dan terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 2,36%. "Kota Bandung yang tadinya pada 2022 menjadi kota tertinggi inflasi, tapi di 2023 ini bisa mengerem," ungkapnya.

Lalu, secara month to month (mtm) November 2023 mengalami inflasi sebesar 0,36%. Inflasi mtm tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 0,81%. Sementara inflasi mtm terendah terjadi di Kota Cirebon sebesar 0,16 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper