Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GIIAS 2023 Bandung Resmi Digelar, Diproyeksikan Transaksi Lebih dari Rp1 Triliun

GIIAS 2023 Kota Bandung ditargetkan mampu mencapai transaksi minimal Rp1 triliun dalam lima hari pelaksanaan yakni 22-26 November 2023.
GIIAS 2023 Kota Bandung
GIIAS 2023 Kota Bandung

Bisnis.com, BANDUNG -- Gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 Kota Bandung ditargetkan mampu mencapai transaksi minimal Rp1 triliun dalam lima hari pelaksanaan yakni 22-26 November 2023, di Sudirman Grand Ballroom, Kota Bandung. 

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan gelaran GIIAS memang sudah seharusnya dihelat di Kota Bandung sebagai ibukota Jawa Barat. 

Pasalnya, Kota Bandung sudah sejak lama menjadi titik tumbuh produk otomotif di Indonesia. Salah satunya adalah pabrikan otomotif Eropa yang membuka bengkel di Kawasan Braga. 

"Bandung ini dari sejarah menjadi daerah pertama yang ada bengkel mobil Eropa, jadi Kota Bandung ini jadi kota yang penting untuk industri otomotif tanag air," jelas dia usai membuka GIIAS 2023 Kota Bandung, di Sudirman Grand Ballroom, Rabu (22/11/2023). 

Sehingga ia mendorong GIIAS di Kota Bandung atau Jawa Barat secara umum harus diselenggarakan secara berkala. Sehingga ekosistem bisnis otomotif akan terus meningkat. Terlebih, saat ini hampir seluruh pabrikan otomotif berada di Jawa Barat. 

Di tempat yang sama, Ketua Umum Gaikindo Yohanes Nangoi mengatakan, Jawa Barat menjadi daerah ke-2 terbesar untuk market otomotif. Sehingga Jawa Barat menjadi market penting bagi pelaku industri otomotif. 

"Jawa Barat ini kontribusinya besar untuk penjualan secara nasional, jadi daerah yang penting," ungkap dia. 

Meski demikian, ia mengakui memang saat ini laju penjualan otomotif secara nasional terjadi perlambatan. Hal tersebut menurutnya menjadi tantangan mengingat kondisi ekonomi global yang juga melambat. 

"Terus terang market memberat di akhir-akhir ini, karena ekonomi dunia saat ini cukup berat," jelasnya. 

Hal tersebut dibuktikan dengan pengetatan di sektor financing untuk mitigasi risiko gagal bayar dari kredit yang disalurkan. 

"Kedua, kondisi financing yang ketat karena kita harus betul-betul hati-hati untuk memberikan financial atau leasing kepada pembeli kendaraan bermotor, jangan sampai ada apa-apa di belakang hari," imbuhnya. 

Meski begitu, secara keseluruhan ia menilai kinerja penjualan otomotif Indonesia masih hampir sama dengan kondisi 2022 lalu. 

"Tapi secara over all performance kita hampir sama dengan tahun lalu, masih flat, jadi mudah-mudahan di penutupan akhir tahun kita tidak berubah banyak dengan akhir tahun lalu," jelasnha. 

Sementara itu, Kapala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar Dedi Taufik mengaku pihaknya siap memasilitasi gelaran GIIAS di Jawa Barat menjadi agenda tahunan. 

"Tinggal nanti kita dorong agar di Kota Bandung atau Jabar ada Mice [Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition] yang representatif," jelasnya. 

Ia juga optimis penjualan di GIIAS 2023 Kota Bandung mencapai minimal Rp1 triliun. Sehingga akan mendorong pendapatan daerah dari sektor BBNKB. 

"Kita adakan diskon pajak 10% untuk BBNKB 1 nya, jadi kaya kendaraan beli Rp100 juta, bayar PKB nya itu 10%, dari 10% itu kita kasih diskon 10% dari BBNKB-nya," imbuhnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper