Bisnis.com, PURWAKARTA--Presiden Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata yang terletak di Kabupaten Purwakarta, Kamis (09/11/2023).
Usai diresmikan, PLTS Terapung langsung mulai beroperasi melayani kebutuhan listrik masyarakat. Diperkirakan pada 2025 proyek ini akan berkontribusi 23% terhadap bauran energi bersih di Indonesia.
Jawa Barat relatif progresif terkait pemanfaatan sumber daya energi baru terbarukan, seperti yang terlihat dari capaian porsi energi baru terbarukan pada bauran energi primer daerah (25,81% pada 2022) yang melebihi target sebesar 20% pada 2025.
Dalam peresmian tersebut, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mendampingi Presiden Jokowi, bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa hari ini merupakan hari yang bersejarah karena mimpi besar Indonesia membangun pembangkit EBT dalam skala besar akhirnya bisa terlaksana.
"Dan kita berhasil membangun salah satu pembangkit listrik tenaga surya terapung yang terbesar di Asia Tenggara dan nomor tiga di dunia," ujar Joko Widodo dikutip dari Humas Jabar.
Baca Juga
PLTS Terapung Cirata menjadi salah satu contoh proyek energi terbarukan yang penting di Indonesia, karena mencerminkan pergeseran menuju sumber energi bersih dan berkelanjutan dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan masalah lingkungan.
Proyek PLTS Terapung Cirata disebut terbesar se-Asia Tenggara. Proyek yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini mempunyai kapasitas sebesar 145 MWac atau setara 192 MWp. Pembangkit tersebut menempati area waduk seluas 200 hektare.
Presiden menambahkan, PLTS Terapung Cirata terus dikembangkan maka bisa dimaksimalkan hingga kurang lebih berkapasitas 1.000 MWp.
"Jadi nanti tenaga airnya bisa untuk energi hijau. Juga saya gembira dan bangga PLTS Terapung Cirata ini selesai, ini hasil kerja sama Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, PLN dan Masdar dari UEA," kata Jokowi.