Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga Oktober, Realisasi APBD Jabar 2023 Baru 74,06%

Pemerintah Provinsi Jawa Barat diminta berupaya menggenjot optimal serapan anggaran 2023 hingga akhir tahun.
Ilustrasi APBD/kopel-online.or.id
Ilustrasi APBD/kopel-online.or.id

Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat diminta berupaya menggenjot optimal serapan anggaran 2023 hingga akhir tahun.

Anggota Fraksi Gerindra Persatuan DPRD Jabar Tina Wiryawati mengatakan pihaknya mengajak Penjabat Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin untuk fokus menuntaskan realisasi APBD Jabar 2023. Dalam sisa waktu kurang dari empat bulan ini, Pemprov Jabar harus merealisasikan APBD Jabar 2023 sesuai rencana.

Tina meminta Pj gubernur Jabar menginventarisasi program pembangunan yang belm terealisasikan hingga akhir triwulan III 2023 ini. Dia menyatakan, Pemprov Jabar harus bisa memastikan agenda pembangunan yang tertuang dalam APBD 2023 agar terealisasi sesuai rencana.

Menurutnya agenda pembangunan pada APBD 2023 yang harus dituntaskan di antaranya mencakup sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, pemberdayaan masyarakat, hingga infrastruktur.

"Kami tidak ingin ada agenda yang tidak tuntas, sehingga layanan publik terganggu," katanya dikutip Selasa (31/10/2023).

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jabar Nanin Hayani Adam dalam pesan singkat pada bisnis mengatakan sampai Oktober 2023 serapan APBD Jabar sudah mencapai 74,06%.  

Pihaknya menargetkan serapan APBD Jabar 2023 ini bisa melampaui serapan APBD Jabar 2022 lalu yang mencapai angka 96,10%. 

Sebelumnya, Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin memastikan komitmen pihaknya melakukan penyerapan anggaran dengan belanja produk dalam negeri. Dia menuturkan seluruh belanja barang di OPD yang menggunakan APBD harus produk dalam negeri.

“[Belanja] yang menggunakan APBD. Semua harus, sebisa mungkin ada kandungan lokal,” katanya.

Target penggunaan produk dalam negeri 97% berasal dari anggaran belanja daerah yang mencapai Rp7,3 triliun. “Rp7,1 triliun targetnya, itu dari belanja pengadaan Rp7,3 triliun berarti Rp7,1 triliun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper