Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Inklusi Keuangan di Jawa Barat Meningkat Setiap Tahunnya

epala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono mengatakan tren inklusi keuangan di Jawa Barat terus meningkat.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional (KR) 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional (KR) 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono

Bisnis.com, PANGANDARAN -- Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono mengatakan tren inklusi keuangan di Jawa Barat terus meningkat.

Hal tersebut ditunjukkan dengan stabilitas sektor jasa keuangan di Jawa Barat hingga Agustus 2023 yang mampu menunjukkan resiliensi di tengah tekanan higher for longer tingkat suku bunga global.

Menurut Indarto, salah satu yang mencolok dalam peningkatan inklusi keuangan di Jawa Barat adalah sektor Fintech Peer to Peer (P2P) Lending dimana deerah dengan jumlah penduduk 50 juta jiwa ini menjadi outstanding pinjaman terbesar Nasional dengan pertumbuhan pinjaman sebesar 23,38% yoy yaitu mencapai Rp14,80 triliun dengan jumlah penerima sebanyak 5,56 juta rekening.  

"Adapun Tingkat Wan Prestasi (TWP) masih terjaga pada level 3,70%. Sejak didirikan, Fintech P2P Lending telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp173 triliun kepada penerima pinjaman di Jawa Barat," jelasnya kepada Bisnis, belum lama ini.

Hal ini kata dia menunjukkan ruang tumbuh industri keuangan yang masih sangat besar di Jawa Barat berbanding lurus dengan tingkat inklusi keuangan yang terus meningkat setiap tahunnya.

"Capaian inklusi di Jawa Barat itu sudah mencapai 89% di atas nasional sekitar 86% untuk Tingkat literasi Jawa Barat sudah melampaui Jawa Tengah Jawa Timur bahkan nasional kita sudah mencapai sekitar 56%," jelasnya.

Menurut Indarto, yang kini terus dilakukan oleh seluruh stakeholder pelaku industri keuangan dan regulator adalah memeratakan inklusi keuangan hingga ke daerah. Pasanya, akses layanan keuangan di daerah tidak seluas akses keuangan di perkotaan.

"Kita mencoba untuk bersama pemerintah daerah setempat dengan industri jasa keuangan yang ada untuk mencoba meningkatkan gairah masyarakat dalam rangka menaikkan inklusi dan juga otomatis literasi," jelasnya.

Hal senada disampaikan oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata. Menurutnya sudah saatnya masyarakat di daerah memiliki akses keuangan yang sama dengan masyarakat perkotaan. 

"Sudah saatnya layanan keuangan itu bisa dinikmati oleh masyarakat di daerah. Tentunya dengan literasi yang juga ditingkatkan," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper