Bisnis.com, MAJALENGKA--Penerbangan internasional di Bandara Kertajati akan bertambah usai tujuh rute penerbangan domestik pindah dari Husein Sastranegara, Bandung per 29 Oktober mendatang.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Maria Kristi Endah Murni mengatakan saat ini sudah ada penerbangan ke Kuala Lumpur yang dihela maskapai AirAsia. Ke depan akan ada maskapai baru membuka rute internasional.
"Ada nanti, next ada. Sekarang kan Kuala Lumpur, nanti satu maskapai, nanti mungkin ada tambahan lagi," katanya di Bandara Kertajati, Majalengka, Selasa (10/10/2023).
Guna menarik minat maskapai, Kemenhub juga berencana memberikan sejumlah insentif. Menurutnya jenis insentif akan segera dibahas oleh pihaknya.
"[Insentif] Ada ya, ada nanti kita pikirkan. Ada, ada, nanti ada. Tapi belum saya bisa bilang sekarang, tapi ada," ujarnya.
Namun Maria memastikan insentif yang diberikan bukan yang berhubungan dengan tarif penumpang melainkan insentif untuk maskapai. "Mungkin landing fee atau parking fee mungkin kita berikan kepada maskapai," katanya.
Baca Juga
Terkait target jumlah penumpang Bandara Kertajati pihaknya berharap bisa mencapai hitung-hitungan maskapai balik modal."Kalau break even point itu kan satu pesawat itu harus terisi 65% load factornya," katanya.
Karena itu pihaknya sangat berharap agar masyarakat bisa menggunakan jasa penerbangan di bandara internasional tersebut.
"Memang kita tidak memaksa, tadi kata Pak Pj Gubernur, kita menghimbau dengan sangat agar teman-teman, masyarakat Jabar ini bisa memanfaatkan bandara yang sudah sangat megah ini," ujarnya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Hamid Awaludin mengatakan insentif bagi maskapai yang diberikan Kemenhub bisa memicu kenaikan penumpang di Bandara Kertajati.
"Insentif itu kan sama, untuk men-trigger demand, men-trigger market, supaya tadi dari sisi peminatan. Karena kan transportasi udara itu kan tidak bisa tidak kolaborasi," ujarnya.