Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberangkatkan dua orang lulusan program English For Ulama untuk menjadi imam masjid di New York, Amerika Serikat.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jabar Dedi Supandi mengatakan kedua orang lulusan hasil seleksi ini akan menjadi iman di Masjid New York selama 6 bulan ke depan.
“Mereka sudah diseleksi sama kita dari mulai seleksi administrasi, termasuk wawancara dan mereka sudah lulus 30 juz hapal Alquran termasuk tafsir bahasa inggris mereka sudah hafal, kita berangkatkan ke Amerika selama 6 bulan kedepan,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Kamis (7/9/2023).
Dedi mengatakan keduanya selain menjadi imam masjid, akan menjadi katalisator termasuk menyampaikan kondisi Islam di Indonesia dan Jawa Barat pada masyarakat New York.
“Jadi kita ingin menyampaikan kepada masyarakat dunia bahwa apa yang menjadi pemikiran pemikiran tentang Islam di Indonesia itu seperti radikalisme segala macem tidak seperti itu. Termasuk mereka akan mengajarkan ngaji bagi anak-anak yang muslim di sana,” katanya.
Menurutnya selain imam, dua pekan ke depan pihaknya akan memberangkatkan lagi ulama. Keberangkatan imam dan ulama ini menurutnya dananya berasal dari CSR PT Migas Utama Jabar [MUJ] dan Baznas.
Baca Juga
“Tapi selama di sana menjadi pembiayaan DKM sana,” katanya.
Dedi menyampaikan kesempatan untuk menjadi imam dan ulama di New York, datang dari kebutuhan pengurus masjid Al Hikmah di wilayah Queens, New York, Amerika Serikat. Menurutnya di masjid tersebut secara bergantian biasa memanggil imam-imam yang berasal dari Indonesia.
“Kebetulan di 6 bulan ke depan ini berharap dari Jawa Barat dan meminta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan seleksi bagi calon imam yang akan diberangkatkan,” katanya.
Pengiriman dua imam ini tercatat sebagai keberangkatan kedua program English For Ulama. Sebelumnya keberangkatan pertama imam dan ulama ke Inggris dilakukan pada 2019 lalu, program ini kemudian terhenti 3 tahun karena Covid-19 sebelum akhirnya berlanjut kembali.
Muhammad Rifat Al Bana yang terpilih menjadi imam dan berangkat ke New York mengatakan Masjid Al-Hikmah di Queens, New York sudah ada sejak jaman Presiden Soeharto.
“Kemudian dikembangkan oleh Islam Nusantara Foundation dan dipimpin oleh Pak Imam Shamsi Ali yang terkenal menjadi pimpinan pesantren dan pimpinan Islam nusantara di Amerika Serikat,” tuturnya.
Rifat yang berasal dari Sumedang mengaku bangga dengan kesempatan yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena bisa turut berdakwah dan memperkenalkan wajah Islam yang ramah pada warga New York.
“Ini cara dakwah kita yang terbaru dimana ini kesempatan luar biasa dipercaya oleh Pak gubernur untuk bisa membawa wajah islam rahmatan lil alamin seperti apa. Tentunya pembawaan kita dengan penguasaan bahasa dan literasi lainnya memungkinkan ubnuk meluruskan pandangan orang di sana,” kata ustad pengajar di pondok pesantren Ulumul Qur'an Al Musthofa, Sumedang tersebut.