Bisnis.com, SUBANG -- Pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang terus berlangsung. Kini fokusnya sudah masuk tahap 1-1 paket 5 (Car Terminal Construction) yang merupakan pengembangan areal terminal kendaraan pada paket 1, serta paket 6 (Dermaga Kontainer, Perbaikan Tanah pada Area Kontainer Terminal, Pengerukan Kolam, Perkerasan Area Kontainer Terminal, serta Pekerjaan
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Patimban Dian Wahdiana mengatakan pembangunan Pelabuhan Patimban tahap I-I (paket 1 hingga paket 4) telah tuntas dan dioperasionalkan meliputi Terminal Peti Kemas (35 ha), dan Terminal Kendaraan. Adapun pembiayaan berasal dari Loan JICA IP-577 senilai Rp14 triliun.
"Pembangunannya memang bertahap dan masih proses, tidak langsung jadi. Meski baru 25 persen tapi sudah beroperasi dan memberikan pendapatan bagi pemerintah," ujar Dian kepada Bisnis, Kamis (31/8/2023).
Dia menjelaskan fasilitas Pelabuhan Patimban tahap I-I yang telah tuntas dibangun dan telah dioperasionalkan meliputi Gedung Administrasi, Gedung OM, Lapangan Penumpukan Peti Kemas (kapasitas 250.000 TEUs), Dermaga Peti Kemas (420x34m), Perpanjangan Trestle (333,1m), Lapangan Penyimpanan Kendaraan (kapasitas 218.000 CBU), Dermaga Kendaraan (300mx33m), serta Pengerukan Kolam (-10m).
Selain itu, terdapat pekerjaan fisik yang juga telah tuntas yakni paket 3 meliputi Jalan Akses yang sudah selesai dibangun dan ada kesepakatan bersama antara BPPJN DKI Jakarta dengan KSOP Kelas II Patimban tentang pengelolaan dan pengoperasian jalan akses sejak 17 Desember 2020. Terdapat juga pekerjaan fisik paket 4 yakni Jembatan Penghubung dengan progres 100 persen sejak 13 Juli 2022.
Saat ini, pihaknya fokus pada pekerjaan paket 5 yang progres pekerjaannya sampai 11 Agustus 2023 telah mencapai 5,201 persen meliputi Car Terminal Construction yang merupakan area lanjutan pengembangan areal terminal kendaraan paket 1 yang telah beroperasi saat ini. Dengan terbangunnya dermaga kendaraan paket 5 maka kapasitas terminal kendaraan meningkat dari 218.000 CBU menjadi 600.000 CBU.
Baca Juga
Selain itu, pihaknya juga fokus pada pekerjaan paket 6 dengan lingkup Dermaga Kontainer L = 419 m, Perbaikan Tanah pada area Kontainer Terminal seluas 27 Ha dengan menggunakan metode Cement Deep Mancing (CDM) dan Cement Pioe Mixing (CPM), Pengerukan Kolam dan Alur Pelayaran sampai kedalaman -14 meter dengan volume 9.882.509 m3, Perkerasan area Kontainer Terminal seluas 27 Ha, serta Pekerjaan Pendukung seperti Fasilitas Pembuangan Air Hujan serta Instalasi Supply Listrik dan Air Bersih. Adapun progres pekerjaannya sampai 11 Agustus 2023 telah mencapai 5,1 persen.
"Perencanaan dan pembangunannya sudah on track, bahkan lebih cepat dari yang diperkirakan," kata Dian.
Lebih lanjut Dian menjelaskan percepatan pembangunan Pelabuhan Patimban agar segera tuntas punya arti yang sangat penting demi mengurangi biaya logistik karena bisa mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan.
Selain itu, keberadaan Pelabuhan Patimban dapat memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk eksplorasi gas.
Bahkan Pelabuhan Patimban sebagai Kargo Laut/Logistik juga akan mendukung Rebana Metropolitan (13 area industri) bersama Kawasan Bernilai Tinggi (Subang Smarpolitan), Kargo Udara yakni Bandara Kertajati di Majalengka, serta wilayah Indramayu maupun Cirebon.
"Kami sangat yakin Pelabuhan Patimban akan berdampak positif secara nasional maupun bagi daerah di sekitarnya," kata Dian. (K67)
