Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Progres Pembangunan Pabrik Katalis di KIKC Memasuki Tahap Penyelesaian

Progres pembangunan pabrik katalis buatan anak bangsa yang lokasinya di Kawasan Industri Kujang Cikampek (KIKC) mulai memasuki tahap akhir.
Pembangunan Pabrik Katalis di KIKC Karawang
Pembangunan Pabrik Katalis di KIKC Karawang

Bisnis.com, KARAWANG – Progres pembangunan pabrik katalis buatan anak bangsa yang lokasinya di Kawasan Industri Kujang Cikampek (KIKC) mulai memasuki tahap akhir. Pembangunan pabrik ini digagas PT Katalis Sinergi Indonesia (KSI).

Adapun PT KSI sendiri merupakan wujud nyata sinergi antara perusahaan BUMN dengan lembaga pendidikan dan para ilmuwan. Perusahaan ini merupakan satu konsorsium, yakni antara PT Pupuk Kujang yang telah bergabung dengan PT Research and Technology Centre (RTC) dan Pusat Rekasaya Katalisis Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Saat ini, pembangunan pabrik Katalis sudah dalam tahap penyelesaian," ujar VP Komunikasi Perusahaan M Arief Rachman dalam keterangannya, Jumat (18/8/2023).

Seperti diketahui, kata dia, perusahaan tersebut nantinya akan fokus memroduksi katalis untuk membuat greenfuel atau bahan bakar ramah lingkungan. Adapun Pupuk Kujang Cikampek sendiri, selaku perusahaan petrokimia turut berkontribusi dalam hal itu.

Arief menuturkan, katalis merupakan zat yang bisa mempercepat dan mengarahkan reaksi kimia saat mengkonversi suatu bahan baku menjadi bahan lain yang diinginkan. 

"Katalis sangat diperlukan untuk untuk mempercepat reaksi dalam proses perubahan minyak sawit atau minyak buah jarak menjadi bahan bakar nabati (BBN)," kata dia.

Bahan bakar nabati ini kedepan diproyeksikan untuk banyak digunakan. Sebab, minyak bumi bersumber fosil akan semakin habis karena tidak dapat diperbaharui. Dengan katalis, Indonesia bisa mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam kehidupan sehari-hari.

Di sektor transportasi, pengunaan BBM berbasis fosil pelan-pelan digeser dan beralih ke energi listrik dan bahan bakar nabati (BBN). Untuk membuat BBN, sejumlah teknologi disiapkan termasuk bahan pentingnya seperti katalis.  

"Selama ini penggunaan katalis di Indonesia masih tergantung dari impor. Produk-produk KSI nanti bisa dijadikan substitusi impor yang akan menghemat devisa negara," ujar Arief.

Di ITB, salah satu contoh produknya adalah katalis untuk mengkonversi minyak sawit menjadi diesel nabati (green diesel) atau bensin nabati (green gasoline/bio gasoline) dan yang mengkonversi minyak inti sawit menjadi avtur nabati (green avtur/bio avtur) yang ketiganya berbentuk ekstrudat.

Rencananya, PT Katalis Sinergi Indonesia, akan memproduksi katalis hydrotreating sebagai bahan penting dalam pembuatan bahan bakar nabati yang merubah minyak sawit menjadi minyak diesel (D100). Selain itu, PT KSI juga bisa membuat katalis oleochemical untuk beragam industri.

Sementara itu, beberapa waktu lalu Direktur Utama PT KSI Achmad Setiawan menjelaskan pabrik katalis ini memiliki kapasitas produksi 800 ton per tahun. Perusahaan ini diproyeksikan bisa membuat 7 jenis produk katalis. Yaitu 4 jenis katalis hydrotreating dan 3 jenis katalis oleochemical. 

Produksi itu, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan katalis dalam negeri. Alhasil, ketergantungan impor katalis selama ini bisa terkikis. Sehingga, Indonesia tidak perlu mengimpor hampir seluruh kebutuhan katalis.

"Dengan berdirinya pabrik ini, kita upayakan kemandirian agar tidak tergantung kepada bangsa asing. Kita buktikan jika Indonesia mampu membuat katalis sendiri," ujar Achmad beberapa waktu lalu.

Menurut Achmad, pembangunan pabrik katalis ini membuka peluang bagi Indonesia untuk mandiri dalam teknologi proses dan ketahanan industri. Adapun pabrik tersebut, berdiri di lahan seluas 2 hektare di KIKC. (K60)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper