Bisnis.com, BANDUNG--Pusat Distribusi Provinsi (PDP) Jabar yang dikelola oleh BUMD PT Agro Jabar diklaim memiliki andil dalam pengendalian inflasi di Jabar.
Direktur Operasional PT Agro Jabar Ahmad Subhana mengatakan PDP bukan hanya menjadi pusat distribusi bahan pangan namun juga memiliki andil dalam menyediakan stok pangan.
PDP dapat diandalkan dalam antisipasi kerawanan pangan akibat kekeringan yang diakibatkan fenomena alam el nino yang diprediksi terjadi Juni 2023 - Januari 2024.
"PDP memiliki tiga tugas, yakni stabilisasi harga dan stok pangan, distribusi pangan, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekokomi masyarakat melalui pengendalian inflasi," katanya dikutip Jumat (16/6/2023).
"Agro Jabar sebagai BUMD Jabar juga harus memiliki andil jangan sampai masalah distribusi dan stok pangan yang terganggu (akibat kekeringan) menjadikan inflasi tinggi di Jabar," tegasnya.
Saat ini,menurutnya dengan infrastruktur yang dimiliki di PDP, pihaknya saat ini sudah bisa menyediakan stok beras dan minyak goreng subsidi atau bahan pangan kering.
Namun dengan tambahan cold storage atau gudang pendingin, bahan pangan lainnya bakal siap disediakan. Seperti daging, buah, dan sayuran.
"Kita optimalkan yang ada, jadi fokus pada beras dan migor. Sebab migor kita tidak memproduksi, kita cari langsung ke pabriknya agar harga tetap terjangkau di masyarakat dan tidak membuat inflasi," ujarnya.
Ia berharap nantinya PDP bisa menjadi pusat distribusi utama di Jabar, khususnya pangan yang mudah terdampak kenaikan harga seperti minyak goreng. Untuk distribusinya Agro Jabar bekerja sama dengan PT Pos Indonesia.
Untuk diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar mencatat inflasi secara month to month (MtM) pada bulan Mei 2023 mengalami penurunan menjadi 0,12 persen dibandingkan pada April 2023 yang mencapai 0,40 persen.