Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1.150 Hektare Lahan Pertanian di Garut Terancam Kekeringan

Distan Kabupaten Garut menyebutkan 1.150 hektare lahan pertanian di wilayah tersebut berpotensi dilanda bencana kekeringan.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, GARUT - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Garut menyebutkan 1.150 hektare lahan pertanian di wilayah tersebut berpotensi dilanda bencana kekeringan.

Kepala Distan Kabupaten Garut Yoga Gunasantika menyebutkan, ribuan hektare lahan pertanian tersebut menyebar di hampir seluruh wilayah. Sementara, jumlah total keseluruhan lahan pertanian lebih dari 5.000 hektare.

Saat ini, kata Beni, pihaknya melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi bencana kekeringan lebih meluas.

"Kami melakukan berbagai upaya termasuk pemetaan strategi salam mengantisipaai kwkeringan akibat kemarau, salah satunya yang sering dilakukan dan sudah berjalan adalah melakukan optimalisasi brigade alat pertanian seperti puluhan pompa air dan juga PDAM,” kata Beni di Kabupaten Garut, Selasa (6/6/2023).

Pemerintah daerah juga melakukan mitigasi di sejumlah titik titik sumber air yang ada untuk dilakukan eksploitasi.

"Kami juga memaksimalkan petugas PUPT yang ada dimasing-masing kecamatan, terutama pemantauan dilakukan disejumlah daerah yang masuk zona merah dan zona kuning seperti di wilayah Garut Selatan, tengah dan utara," katanya.

Upaya lainnya, tambah Beni, berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan PUPR untuk melakukan pemantauan terhadap optimalisasi saluran irigasi pertanian memasuki kemarau panjang saat ini.

Menurutnya, ada 38 titik lokasi irigasi teknis yang pengelolaannya dibawah kewenangan  Dinas PUPR Kabupaten Garut yang selama ini terus dipantau.

"Agar saluran irigasi bisa berfungsi dengan baik dan bisa mengairi embung embung air yang ada untuk pertanian, maka kami secara intensif terus melakukan pemantauan dan perbaikan terhadap irigasi yang rusak," kata Beni.

Pihaknya mengimbau kepada petani untuk menghindari kerugian dimusim tanam kemarau ini dengan memilih komoditas pertanian atau palawija, yang tidak terlalu banyak serapan airnya.

"Kami imbau juga agar petani memilih komoditi pertanian palawija yang masa tanamnya pendek agar tidak terlalu  memafaatkan air banyak, sehingga hal itu bisa mengurangi resiko kerugian petani," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper