Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sudah Saatnya Milenial Tak Pikir Panjang Jadi Peternak, Ini Alasannya

Berbekal kepercayaan dari pelanggan-pelanggan ayahnya, Faqih mulai kembali menata usaha dari titik minus dengan gaya yang baru, cara milenial.
Muhammad Faqih Ibrahim
Muhammad Faqih Ibrahim

Bisnis.com, BANDUNG -- Menjadi peternak di usia muda bukan menjadi profesi yang mustahil untuk digeluti. Terbukanya akses pasar serta kanal informasi terkait dunia peternakan harus menjadi peluang yang bisa dioptimalkan oleh generasi milenial.

Peternak Milenial asal Kabupaten Garut Muhammad Faqih Ibrahim menilai, keputusannya untuk terjun di dunia peternakan sektor penggemukan sapi adalah langkah tepat. Pasalnya ia merasakan betul bagaimana kemampuannya bisa dioptimalkan di dunia peternakan.

Lulusan Jurusan Ekonomi Syariah ini awalnya belum menemukan keterkaitan antara apa yang ia dapat dari kampus dengan bisnis peternakan sapi yang semula dilakoni oleh ayahnya tersebut. Lambat laun, pasca bisnis ayahnya hancur karena kesalahan tata kelola penjualan, ia bisa menerapkan apa yang ia bisa dalam bisnis tersebut.

"Saya lulusan ekonomi syariah, ternyata saling keterkaitan antara apa yang saya dapat di kampus dan apa yang saat ini terjadi di kandang," jelas dia kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.

Tepatnya 2016, ia mulai sedikit demi sedikit mengambil alih nahkoda dari usaha peternakan yang sudah digeluti sang ayah sejak tahun 2000. Apa yang tidak dilakukan ayahnya, mulai ia lakukan untuk merapikan urusan pembesaran hingga penjualan. 

"Pada saat itu usaha ayah saya hancur karena ditipu, sapi ayah saya ludes dan menyisakan hutang ke pihak luar," jelas dia.

Tak butuh lama, berbekal kepercayaan dari pelanggan-pelanggan ayahnya, ia mulai kembali menata usaha dari titik minus dengan gaya yang baru, cara milenial. Momentum Hari Raya Iduladha di tahun yang sama, menjadi titik balik dia dalam dunia penggemukan sapi.

"Alhamdulillah tuh dari untung penjualan sapi pertama di 2016, dia bisa melunasi hutang-hutang yang tersisa dari kegagalan bisnis ayahnya, sekaligus bisa mulai memelihara sapi lagi secara reguler," jelasnya.

Banyak perubahan yang dia lakukan, mulai dari pencatatan pertumbuhan sapi, pemberian pakan hingga  sistem penjualan untuk menekan risiko kerugian.  Cara-cara tersebut ia dapat dari pelbagai pelatihan dan juga pembelajaran.

Salah satunya adalah dari program Petani Milenial, dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dari sana ia makin percaya diri untuk melanjutkan langkahnya sebagai peternak milenial. 

"Alhamdulillah saya juga ketemu dengan banyak peternak muda di program tersebut, jadi saya bisa saling bertukar informasi bermanfaat," jelasnya.

Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Kerja jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper