Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lima Tahun Terakhir, Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Cirebon Terus Merosot

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama periode 2018-2022, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Cirebon hanya 4.579.177.
Perahu nelayan berlayar mencari ikan di Pantai Baro Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (25/6/2020). Bisnis/Rachman
Perahu nelayan berlayar mencari ikan di Pantai Baro Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (25/6/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, CIREBON - Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Cirebon terus mengalami penurunan sejak lima tahun terakhir. Upaya ekstra harus dilakukan pemerintah untuk menaikan jumlah tersebut.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama periode 2018-2022, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Cirebon hanya 4.579.177.

Dari jumlah tersebut, pada 2018 Kabupaten Cirebon menerima kunjungan sebanyak 1.443.069 wisatawan, 2019 sebanyak 1.484.010, 2020 sebanyak 506.841, 2021 sebanyak 453.282, dan 2023 sebanyak 691.975.

Dari jumlah 1,4 juta wisatawan, sebanyak 1.379.655 merupakan wisatawan domestik dan 63.414 wisatawan mancanegara.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon Abraham Mohammad mengatakan, wisatawan yang datang ke Kabupaten Cirebon masih didominasi wisatawan domestik.

Pascapandemi Covid-19, kata Abraham, pemerintah daerah tidak hanya mengharapkan banyak wisatawan bisa berkunjung ke Kabupaten Cirebon.

“Target kunjungan wisatawan tahun ini hanya 750.000 orang. Tahun lalu yang terealisasi hanya 600 ribuan. Sekarang target tidak terlalu banyak, 750 ribuan saja," kata Abraham, Rabu (3/5/2023).

Abraham mengatakan, potensi wisata di wilayahnya cukup besar. Namun, upaya pengembangan sektor tersebut masih terhambat oleh terbatasnya infrastruktur.

Berbicara soal potensi, Kabupaten Cirebon memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan kepada wisatawan. Mulai dari kekayaan budaya, sejarah, hingga ragam kuliner.

Namun, potensi yang disuguhkan tersebut terganjal dengan belum adanya akses memadai, jalan rusak, minim penerangan jalan umum, hingga tumpukan sampah di hampir semua objek wisata.

"Seperti contoh di Kawasan Batik Trusmi, di sana jalan rusak, sehingga banyak wisatawan yang kapok datang. Selain itu, beberapa jalan ke situs-situs budaya juga masih belum baik," kata Abraham.

Ada tiga sektor unggulan wisata di Kabupaten Cirebon yaitu wisata ziarah di Kecamatan Gunungjati, wisata kuliner di Kecamatan Plered dan sekitarnya, serta wisata batik di Kawasan Batik Trusmi, Kecamatan Weru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper