Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daya Beli Melemah, Begini Cara Dorong Penjualan Hunian Komersial

Saat ini daya beli masyarakat yang masih lemah menjadi tantangan dalam transaksi hunian, terutama di segmen menengah bawah.
ilustrasi properti. /istimewa
ilustrasi properti. /istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk terus berupaya meningkatkan pasar hunian di Indonesia. Hal ini dengan menggandeng pengembang properti terkemuka untuk memasarkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) secara bersama-sama.

Vice President Mortgage Loan and Secured Loan Division BTN Sri Soekminiarni mengatakan pihkanya bekerja sama dengan lima pengembang besar yakni Pakuwon Group, Pondok Indah Group, Metland Group, Sari Kresna dan Sentul City. Selain itu, BTN juga menggandeng tiga agen properti yakni Xavier Marks Realty, Century 21, dan Harcourt.

Menurutnya, kolaborasi ini merupakan momentum penting dan strategis yang menandai semangat kolaborasi antara sektor perbankan, pengembang, dan agen properti dalam mendukung Program Pemerintah untuk menyediakan perumahan bagi masyarakat Indonesia.

"Sebuah target ambisius namun sangat mulia karena menyangkut hak dasar seluruh rakyat, yaitu hak untuk memiliki tempat tinggal yang layak dan terjangkau," ujarnya dilansir Antara, Sabtu (10/5/2025).

Terlebih, saat ini daya beli masyarakat yang masih lemah menjadi tantangan dalam transaksi hunian terutama di segmen menengah bawah. Melalui kolaborasi ini, konsumen dapat lebih mudah memiliki hunian idaman dengan harga terjangkau dari para pengembang properti pilihan. 

BTN menawarkan berbagai keuntungan bagi konsumen, seperti suku bunga KPR khusus 3,5% selama 3 tahun dan 4,5% selama 5 tahun, serta bebas biaya provisi dan appraisal. Program ini berlaku untuk transaksi primary, secondary, maupun take over.

"Melalui program ini, BTN dapat mencapai transaksi KPR sebesar Rp5 triliun hingga akhir tahun 2025," katanya. 

Sebagai bank yang dikenal tulang punggung pembiayaan perumahan nasional, BTN terus berinovasi dan memperluas kemitraan. Salah satu inovasi yang diluncurkan adalah sales center KPR dan program direct to customer (D2C). Sales center KPR BTN hadir untuk meningkatkan realisasi KPR non subsidi khususnya segmen emerging affluent. Sejak diluncurkan pada 2023, sales center KPR BTN kini memiliki 9 kantor yang tersebar di beberapa kota besar.

Selain itu, diharapkan dapat menjangkau lebih banyak calon nasabah, memperkuat edukasi pasar, dan mempercepat proses KPR. Saat ini, Bank BTN telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 100 instansi dari sektor pemerintahan maupun swasta. Program D2C bukan hanya sekadar strategi penjualan, tetapi juga merupakan transformasi layanan BTN yang lebih berfokus pada pelanggan.

"Kami percaya bahwa dengan sinergi yang solid, komunikasi terbuka, dan komitmen bersama, kita dapat mempercepat laju pembangunan dan kepemilikan rumah," ucapnya. 

Head of Sales & Marketing Pakuwon Group Andrias Tambayong menuturkan program pemasaran KPR bersama BTN mampu menarik minat masyarakat untuk memiliki hunian berkualitas dengan harga terjangkau baik rumah tapak maupun apartemen yang sudah siap huni.

Vice Director of West Region Xavier Marks Realty Erwin Suwandono menambahkan bahwa kolaborasi dalam pemasaran KPR oleh BTN adalah langkah cerdas untuk menarik minat masyarakat sehingga menambah transaksi pejualan hunian. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper