Bisnis.com, SUMEDANG -- Kinerja serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumedang hingga hari ini mencapai 23,14 persen. Sementara itu, untuk serapan Pendapatan Asil Daerah (PAD) mencapai 25,36 persen.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Sumedang Ine Inajah mengatakan, serapan tersebut menurutnya perlu diakselerasi mengingat target serapan dan pendapatan APBD Kabupaten Sumedang hingga Semester I 2023 harus lebih dari 50 persen.
"Sebenarnya kita realisasi di triwulan I 2023 sudah melampaui target serapan yakni 18 persen dari target 15 persen, nah sekarang menyisakan kurang dari 2 bulan untuk ke Semester I 2023, perlu kita dorong lagi SKPD menyerap anggaran," jelas Ine kepada Bisnis, Rabu (3/5/2023).
Ia menjelaskan, target serapan PAD Kabupaten Sumedang berada di angka Rp2,9 triliun dengan realisasi saat ini Rp738 miliar. Sementara untuk target serapan ada di Rp2,9 triliun dengan realisasi serapan mencapai Rp684 miliar.
"Karena realisasi belanja ini harus berbanding lurus dengan realisasi pendapatan, sehingga kita dorong juga serapan PAD agar optimal agar serapan anggaran belanja bisa optimal," ungkap Ine.
Hingga saat ini, ia mencatat peringkat serapan SKPD di 29 SKPD, Kecamatan dan 35 BLUD Puskesmas tertinggi terjadi di Laboratorium Kesehatan Daerah, Badan Kesbangpol, Kecamatan Conggeang, Sekretariat DPRD dan Kecamatan Cimalaka.
Sementara yang masih minim serapan anggarannya yaitu Puskesmas Surian, Dinas Perkim, Puskesmas Jatigede.
"Kalau Puskesmas itu kemungkinan karena proses pendapatan BPJS Kesehatan masih berjalan ya," jelas dia.
Untuk itu, ia mendorong proses pengadaan barang dan jasa bisa diakselerasi untuk mempercepat proses penyerapan anggaran sehingga pembangunan di Sumedang bisa cepat dilaksanakan.
"Sekarang lelang sudah banyak, cuma masih ada yang masih tender, ada yang baru ambil uang muka, kita koordinasi dengan bagian pengadaan barang dan jasa di Setda, itu komandonya," tandasnya.