Bisnis.com, KUNINGAN--Ruas Jalan Lingkar Timur di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, masih minim penerangan. Kondisi itu dikhawatirkan membahayakan bagi pemudik dan warga yang melintasi jalur tersebut pada malam hari.
Pantauan Bisnis.com, Rabu (19/4/2023), jalur teranyar di Kabupaten Kuningan ini mulai dari Kecamatan Cilimus, perbatasan Cirebon-Kuningan hingga wilayah perkotaan.
Warga Kuningan, Mujadid (56) mengatakan, ruas jalan lingkar yang masih mengalami minim penerangan berada di titik antara Kecamatan Ciganda Mekar hingga Kecamatan Kuningan.
"Dari Cilimus sampai Cigandamekar itu ada lampu, cuma dari sekitar Japara sampai habis jalan lingkar habis gelap," kata Mujadid di Kabupaten Kuningan, Rabu (19/4/2023).
Pemudik dari Jakarta, Nanang Rudiana mengatakan, ruas jalan tersebut seharusnya diberikan ekstra penerangan jalan umum (PJU) sebelum arus mudik berlangsung.
Saat melintasi titik ruas jalan tersebut ia terpaksa menurunkan laju kecepatan kendaraaan untuk menghindari kecelakaan.
Baca Juga
"Jalannya kan naik turun, bahaya juga kalau kurang penerangan. Terpaksa lewat jalur ini karena di jalur utama sudah macet," kata Hardianto.
Ruas jalan sepanjang 7,2 kilometer ini dibangun sebagai alternatif dari Cirebon ke Kuningan atau sebaliknya. Selain itu, untuk mengurangi kepadatan lalulintas di Jalan Cirebon-Kuningan.
Pembangunan Jalan Lingkar Timur Kuningan dimulai sejak Desember 2019 sesuai kontrak senilai Rp97,37 miliar oleh PT Seneca Indonesia dan konsultan pengawas PT Seecons (KSO), PT Indec Internusa, dan PT Sinergi Teknik Utama.
Akibat pandemi covid-19, proyek tersebut terdampak refocusing dan terkendala pembebasan lahan sehingga mundur hingga akhir November 2021.
Berdasarkan informasi, ruas jalan yang memiliki panjang 7,2 kilometer ini dimulai dari Desa Garatengah (Kecamatan Japara) sampai Desa Kedungarum (Kecamatan Kuningan).
Pembangunan jalan lingkar timur ini merupakan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan. Pemda sebelumnya telah membangun sepanjang 6,5 km jadi total sekitar 13,7 km.