Bisnis.com, CIREBON - Ruas Jalan Provinsi Sumber-Mandirancan di Kabupaten Cirebon tampak mulus pada H-11 Hari Raya Idulfitri, Senin (10/4/2023).
Jalur tersebut sebelumnya mengalami kerusakan dan dikeluhkan pengendara.
Pantauan Bisnis.com, ruas jalan tersebut merupakan jalur penghubung antara Kabupaten Cirebon dengan Kabupaten Kuningan. Selama arus mudik, sering dilintasi untuk menghindari kepadatan di Jalur Pantai Utara (Pantura) Cirebon atau Jalur Nasional Cirebon-Kuningan.
Pengendara, Abdul Kohar mengatakan ruas jalan tersebut sebelumnya banyak ditemukan banyak lubang menganga. Saat melintasi jalur itu, terpaksa harus menurunkan kecepatan.
Namun sekarang, kata Abdul Kohar, ruas jalan tersebut mulus mulai dari Desa Sidawangi, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon hingga Desa Nanggela, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan.
“Ini kan jalannya menanjak, kalau rusak berbahaya juga buat pengendara,” kata Abdul Kohar di Kabupaten Cirebon, Senin (10/4/2023).
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat memastikan, ruas Jalan Sumber-Mandirancan merupakan satu dari tujuh jalan di Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon yang mengalami kerusakan dan saat ini dalam tahap proses perbaikan.
Selain ruas Jalan Sumber-Mandirancan, ruas jalan di Cirebon yang diperbaiki yaitu Jalan Ciledug-Losari (1,9 kilometer), Jalan Dewi Sartika (1,9 kilometer), Jalan Pangeran Cakrabuana (1,47 kilometer), Jalan Sumber-Majalengka (7,08 kilometer), Jalan Budur-Tegalgubug (1 kilometer), dan Jalan Nyimas Gandasari (1,035 kilometer).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, total panjang ruas jalan di Kabupaten/Kota Cirebon yang saat ini diperbaiki sepanjang 17,51 kilometer. Sebagian besar berada di Kabupaten Cirebon.
“Yang paling banyak komplain itu Jalan Pangeran Cakrabuana di Kabupaten Cirebon. Saat ini tengah diperbaiki,” kata gubernur yang akrab disapa Emil.
Emil memastikan, H-10 lebaran nanti, sepanjang 10,627 kilometer ruas jalan selesai diperbaiki. Sementara, tujuh kilometer lainnya bakal diselesaikan kembali pada H+10 setelah Hari Raya Idul Fitri.
Menurut Emil, berdasarkan instruksi dari pemerintah pusat, proses perbaikan jalan dilakukan paling H-10 lebaran. Hal ini dolakukan agar tidak menghambat arus mudik
“Proses perbaikan jalan harus dipercepat. Intinya, dua tahun terakhir ini fokus pengerjaan jalan,” kata Emil.