Bisnis.com, CIREBON - Masjid Merah Panjunan di Kota Cirebon menjadi salah satu masjid tua yang ada di Cirebon. Rumah ibadah umat muslim ini memiliki kaitan erat dengan sejarah penyebaran agama Islam di tanah Jawa Barat.
Rumah ibadah yang berada di Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon ini dibangun oleh Pangeran Panjunan (Syarif Abdurrahman) pada 1480 atau 18 sebelum berdirinya Masjid Sang Cipta Rasa di Komplek Keraton Kasepuhan.
Masjid Merah Panjunan memiliki kaitan erat dengan migrasi keturunan Arab ke Cirebon pada abad 15.
Dalam naskah Babad Cirebon, keturunan Arab tersebut yaitu Syarif Abdurrahman bersama tiga orang adiknya yaitu Syarif Abdurachim, Syarif Kafi, dan Syarifah Bagdad.
Kedatangan empat orang ke Cirebon ini untuk bertemu guru mereka yaitu, Syekh Nurjati. Kemudian, dikenalkan kepada Pangeran Cakrabuana, anak dari Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi.
Dalam pertemuan dengan Pangeran Cakrabuana, Syarif Abdurrahman diberi titah oleh Pangeran Cakrabuana untuk membangun permukiman dan masjid yang saat ini dikenal dengan kawasan Panjunan.
Selain syiar Islam, Syarif Abdurrahman ini juga mengembangkan pembuatan peralatan rumah tangga dari tanah liat atau gerabah atau anjun.
Saat masa pemerintahan Sunan Gunung Jati, rumah ibadah tersebut digunakan untuk pengajian dan musyawarah Wali Songo.
Kemudian, saat masa Kesultanan Cirebon diperintah oleh Panembahan Ratu, masjid tersebut dipagar dengan kuta kosod dan pintu masuk dibangun sepasang candi bentar serta pintu panel jati berukir.
Pada 1978, masyarakat sekitar membangun menara di halaman depan sebelah selatan. Sementara, candi bentar dan pintu panel dibongkar. Diketahui, lahan masjid tersebut 572 meter persegi dengan luas bangunan 139,5 meter persegi.
Konten ini merupakan bagian dari Safari Ramadan yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia, dan didukung oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat, Bank BJB, BUMD PT Migas Utama Jabar (MUJ), dan JNE.