Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku UMKM di Garut Berharap Berkah Lebaran dari Sumpia Abon hingga Keripik Usus

Para pelaku UMKM mendapatkan bantuan modal Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank BJB melalui program Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera Jawa Barat (Mesra).
Teti Sumiati (60), pelaku UMKM kue kering di Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Bisnis
Teti Sumiati (60), pelaku UMKM kue kering di Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Bisnis

Bisnis.com, GARUT-- Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih harus melintasi jalan terjal pascapandemi Covid-19. Lebaran kali ini diharapkan menjadi momen untuk mengusir kepayahan tersebut.

Teti Sumiati (60), pelaku UMKM kue kering di Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut berharap, Lebaran tahun ini bisa kebanjiran pesanan kue kering.

Pascapandemi Covid-19, menurut Teti, sudah tidak ada lagi pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), sehingga aktivitas jual mudah dilakukan di mana pun dan kapan pun.

"Berharap lebaran tahun ini kebanjiran pesanan. Sampai lebaran nanti sudah ada permintaan hingga 25 kilogram," kata Teti saat ditemui Tim Safari Ramadan Bisnis Indonesia di kediamannya, Rabu (5/4/2023).

"Ragam kue kering diproduksi di antaranya, sumpia abon, keripik usus, sampai stik singkong," sambungnya.

Teti mengatakan, sebelumnya ia menganggap kuantitas produksinya tidak maksimal. Hal tersebut lantaran semua proses produksi hingga pemasaran dilakukan sendiri.

Namun saat ini, lanjut Teti, ia merasa memiliki kesempatan untuk meraih untung lebih banyak lantaran mendapatkan bantuan modal Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank BJB melalui program Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera Jawa Barat (Mesra).

Dalam program tersebut, Teti mendapatkan bantuan modal usaha sebanyak Rp5 juta dan pelatihan pemasaran hingga packaging dari BJB Kantor Cabang Garut dan pemerintah daerah setempat.

"Selain itu, saya juga punya kesempatan memasarkan produk melalui pameran yang digelar oleh pemerintah atau BJB," kata Teti.

Ditambahkan Teti, ia berharap makanan produksinya bisa dipasarkan di sentra oleh-oleh Garut atau pun pusat-pusat perbelanjaan.

Saat ini, proses legalitas tengah ditempuh agar seluruh produk bisa menembus pasar lebih luas. "Keinginan tahun ini. Jadi nanti kalau produksi meningkat, saya bakal ajak tetangga-tetangga," kata Teti. 

Konten ini merupakan bagian dari Safari Ramadan yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia, dan didukung oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat, Bank BJB, BUMD PT Migas Utama Jabar (MUJ), dan JNE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Dinda Wulandari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper