Bisnis.com, CIREBON-- Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Cirebon menyiapkan uang tunai Rp3,74 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
Kepala KPw Bank Indonesia Cirebon, Hestu Wibowo, menyebutkan jumlah uang tunai yang disediakan oleh bank sentral untuk masyarakat Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
Tahun lalu, uang tunai yang disediakan sebesar Rp4 triliun. Penurunan terjadi karena proyeksi uang pecahan besar (UPB) menurun dari angka Rp3,44 triliun menjadi Rp2,95 triliun.
"Sementara, proyeksi uang pecahan kecil bakal meningkat menjadi Rp790 miliar dari angka sebelumnya Rp570 miliar," kata Hestu di Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (28/3/2023).
Proyeksi kebutuhan uang tunai sebanyak Rp3,74 triliun terdiri dari Rp3,68 triliun proyeksi kebutuhan melalui perbankan dan Rp60 Miliar proyeksi kebutuhan melalui layanan kas.
Hestu mengatakan, ada 136 titik layanan penukaran uang yang bisa didatangi oleh masyarakat di Ciayumajakuning. Sebagian besar merupakan bank milik pemerintah atau pun bank swasta terkemuka.
Baca Juga
"Penukaran mulai 27 Maret 2023 sampai 18 April 2023. Bank Indonesia Cirebon juga menyediakan opsi layanan penukaran uang melalui kas keliling di pusat keramaian," ujar Hestu.
Selain itu, KPw Bank Indonesia Cirebon juga bakal menambah lokasi penukaran uang di rest area Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 166 dan rest area KM 207. Untuk penukaran di jalur mudik ini, masyarakat tidak perlu memesan terlebih dahulu melalui Aplikasi PINTAR.
Hestu menyebutkan, program penukaran uang yang dilakukan merupakan bagian dari Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah ldulfitri (Serambi) 2023 bersama Bank lndonesia Jawa Barat dan Bank lndonesia Tasikmalaya.
Menurutnya, Serambi adalah rangkaian kegiatan pemenuhan kebutuhan uang Rupiah dan dayanan kas kepada masyarakat periode Ramadan dan ldulfitri 2023.
Adapun pelaksanaan Serambi sejalan dengan arahan Deputi Gubernur dalam mengimplementasikan tiga framework Bank lndonesia dalam melakukan pengelolaan uang rupiah yang dioptimalkan menjelang hari raya.
"Yakni ketersediaan uang rupiah yang berkualitas dan terpercaya, sistem distribusi uang yang efisien dengan dayanan kas prima, serta infrastruktur," kata Hestu.