Bisnis.com, BANDUNG - Bank Indonesia Jawa Barat menilai pesantren memiliki potensi yang besar untuk menjadi sumber alternatif pertumbuhan ekonomi baru.
Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Barat Bambang Pramono mengatakan kini peran pesantren terus bergerak menjadi lebih inklusif. Selain menjadi tempat menimba ilmu agama, juga kini menjadi sangat potensial dalam meningkatkan perekonomian.
"Jika dulu pesantren berperan besar sebagai pejuang untuk Indonesia merdeka, saat ini pesantren berperan sebagai pejuang dalam mengisi kemerdekaan dengan turut mengendalikan inflasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengatasi kemiskinan melalui pemberdayaan pesantren dan masyarakat sekitar," kata Bambang, dikutip Jumat (10/3/2023).
Salah satu program yang kini terus digalakkan adalah pengembangan Ekosistem Pangan Terintegrasi (Pangsi).
Menurut Bambang, pengembangan Ekosistem Pangsi ini melibatkan alumni program One Pesantren One Product (OPOP) Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang merupakan wujud sinergi dan kolaborasi program yang berkelanjutan antara Bank Indonesia dengan pemerintah daerah dalam upaya pengendalian inflasi, mendorong ketahanan pangan sekaligus pencegahan stunting (melalui budidaya komoditas perikanan), dan pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan pesantren.
Ke depan, pihaknya akan terus memperkuat gerakan ini yang telah digagas di beberapa pesantren di Sukabumi ini tidak hanya melalui penguatan pada aspek budidaya, namun juga pada aspek organisasi atau SDM, pemasaran dan juga keuangan.
Salah satu wujud dari hal tersebut adalah melalui penyelenggaraan kegiatan Pangestu (Pengembangan Skill Pesantren untuk Umat) yang merupakan capacity building manajemen usaha atau bisnis kepada pengelola unit usaha pesantren.
Pengembangan Ekosistem Pangsi ini, kata Bambang, merupakan wujud sinergi dan kolaborasi antara program pengendalian inflasi dengan percepatan dan perluasan digitalisasi baik dalam aspek produksi atau pengolahan, pemasaran, dan pembayaran, sebagaimana diinisiasi bersama oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).